Saksi Kata
Saksi Kata: Kisah Damkar Manado Padamkan Kebakaran di Asrama Pomdam XIII/Merdeka
Komandan Pleton 3C Damkar Manado, Audy Franky, memberikan kesaksiannya. Berikut wawancara Tribun Manado bersama Audy Franky.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Kebakaran di Asrama Pomdam XIII/Merdeka, Lingkungan I Kelurahan Pakowa, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu menghebohkan masyarakat.
Komandan Pleton 3C Damkar Manado, Audy Franky, memberikan kesaksiannya.
Berikut wawancara Audy bersama Tribun Manado pada Minggu (12/10/2025):
TM: Sudah berapa lama jadi petugas Damkar Manado?
AF: Ya, kalau saya masuk di Dinas Pemadam itu tahun 2002. Jadi, sudah 23 tahun, ya.
TM: Apa kejadian yang paling heboh itu selama berkarier? Apakah yang baru-baru ini juga termasuk?
AF: Jadi, pengalaman saya selama di Dinas Pemadam Kebakaran itu, untuk kejadian kebakaran yang di Inul Vista itu, yang di Megamas itu. Karena dia menelan banyak sekali korban, kalau tidak salah, itu ada 11.
TM: Baru-baru ini ada dua kejadian, di Holland Village dan Asrama Pomdam XIII/ Merdeka. Jam berapa Damkar Manado menerima informasi?
AF: Jadi, untuk laporan pertama itu di Holland Village jam 11 lebih. Selang 25 menit, masuk laporan kedua untuk yang di Pakowa itu, di Kecamatan Wanea. Jadi, posisi kita dari Kecamatan Mapanget langsung backup lagi untuk Kecamatan Wanea.

TM: Apa yang pertama kali terpikirkan ketika tiba di lokasi yang di Pakowa? Itu kan ada 11 rumah, ya. Mungkin ada cerita yang berbeda?
AF: Jadi, karena itu sudah menjadi tugas dan tupoksi kami sebagai Dinas Pemadam, kami tidak lari lagi dari prosedurnya untuk mengantisipasi kebakaran besar maupun kecil. Jadi, sampai di lokasi, apa yang kita buat itu sudah tidak bisa dipungkiri bahwa itu sudah tahu semua apa yang harus kita kerjakan.
TM: Nah, itu kan saat tiba biasanya petugas sudah ada semacam feeling atau pengetahuan itu di mana kira-kira apa yang harus dipadamkan terlebih dahulu?
AF: Jadi, untuk teknik pemadaman yang seperti terjadi di Kecamatan Wanea itu, di situ kita melihat tempat mana yang akan menjalar lagi ke tempat berikutnya. Jadi, di situ yang kita putuskan pertama. Dan sebagai informasi, untuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Manado, kita sudah ada tujuh pos. Jadi, selain dari sini, kita ada di Pos Kecamatan Mapanget, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Wanea, Kecamatan Sario, dan Kecamatan Paldua. Jadi, kita sudah dibagi-bagi pos. Jadi misalnya pos Kantor Wali Kota Manado mendapat laporan kebakaran, misalnya laporan di Kecamatan Paal Dua, yang mengarah lebih dulu ke lokasi itu adalah kendaraan dari Kecamatan Paal Dua.
TM: Akses masuk ke Asrama Pomdam bagaimana?
AF: Kalau di lokasi Kota Manado ini, ada beberapa titik yang lokasi jalannya itu sempit. Apalagi kalau sudah ada masyarakat parkir kendaraan di pinggir jalan. Mungkin kendaraan kita yang tipe-tipe kayak nomor 13 ini dan 17 tidak bisa lewat. Jadi cara mengatasinya kita merekrut relawan yang ada di tiap-tiap kecamatan dan kelurahan. Kita buat satu pelatihan di sini, dan yang kasih pelatihan itu dari kita sendiri. Namanya itu REDKAR. Jadi itu sudah jalan, sudah sekitar 3-4 tahun belakangan ini. Jadi, sebelum kita ke lokasi, di situ ada relawan kebakaran yang sudah kita latih untuk mensterilkan jalan di seputaran lokasi kebakaran. Jadi, itu tugas dari relawan kebakaran dan pemerintah setempat.
Saksi Kata: Kisah Damkar Manado Padamkan 2 Kebakaran di 2 Lokasi Berbeda dalam Sehari |
![]() |
---|
Saksi Kata: Cerita Dibalik Pengungkapan Kasus TPPO ke Kamboja dari Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Saksi Kata: Peran Polisi Cegah Warga Sulut ke Kamboja, Calon Pekerja Sadar Bakal Jadi Scammer |
![]() |
---|
Saksi Kata: Pengacara LBH Manado Korban Pemukulan Saat Kawal Demo di DPRD Sulut 1 September 2025 |
![]() |
---|
Saksi Kata: Tanggapan Pengacara Steve Kepel Terkait Perkembangan Kasus Dana Hibah GMIM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.