Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Warga Mapanget Manado Dihebohkan dengan Penemuan 720 Butir Munisi Peluru Campuran, Ini Kata Polisi

Warga Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan X Kecamatan Mapanget, Kota Manado, dihebohkan dengan penemuan munisi peluru campuran

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Chintya Rantung
Dok. Polresta Manado
PENEMUAN - Warga di Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan X Kecamatan Mapanget, Kota Manado, dihebohkan dengan penemuan munisi peluru campuran yang terletak dipinggiran jalan. Begini penjelasan polisi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan X Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dihebohkan dengan penemuan munisi peluru campuran yang terletak dipinggiran jalan.

Penemuan langka ini terjadi pada Senin (22/09/2025) sekitar pukul 13.00 Wita.

Munisi peluru campuran yang telah diamankan oleh berjumlah 720 butir.

Kapolsek Mapanget Manado Ipda Simson Songgigilang menjelaskan, penemuan tersebut berawal saat seorang saksi berinisial AB (28), warga Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken, menemukan sebuah karung warna kuning berisi tas plastik hitam ketika hendak membeli rokok di sekitar lokasi pembangunan hotel. 

Setelah diperiksa, saksi mendapati isi karung berupa munisi peluru.

Saksi kemudian melaporkan temuannya kepada mandor proyek dan selanjutnya diteruskan kepada pemilik proyek.

"Pihak pemilik proyek kemudian berkoordinasi dengan aparat keamanan. Tidak lama berselang, personel TNI AD dari Kodim 1309/Manado tiba di lokasi untuk mengecek sekaligus mengamankan amunisi tersebut," jelas Ipda Simson.

Menurutnya, seluruh barang bukti munisi tersebut kemudian diamankan dan disimpan di gudang amunisi Kodim 1309/Manado pada pukul 16.30 Wita dalam keadaan aman.

Polsek Mapanget bersama Kodim 1309/Manado terus berkoordinasi untuk menyelidiki asal-usul amunisi tersebut. 

"Polri mengimbau masyarakat apabila menemukan benda mencurigakan, segera melaporkan kepada aparat keamanan terdekat dan tidak menyentuh atau memindahkan barang temuan demi keselamatan bersama," pungkasnya.

Adapun jenis munisi yang ditemukan yaitu:

Munisi 5 Tj 5,56 Mm sebanyak 42 butir

Munisi 4 Tj 5,56 Mm sebanyak 307 butir

Munisi AK 7,62 Mm sebanyak 63 butir

Munisi Cal 7,92 Mm sebanyak 116 butir

Munisi 11 Tj sebanyak 40 butir

Munisi ACP 97 SPL sebanyak 54 butir

Munisi SPL 38 Pindad sebanyak 50 butir

Munisi karet sebanyak 10 butir

Munisi pistol Cal 9 Mm sebanyak 16 butir

Munisi Cal 7,62 Mm sebanyak 22 butir

Tentang Manado

Kota Manado adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa.

Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh daerah pegunungan serta pesisir pantainya merupakan tanah reklamasi.

Sebelum menjadi kota yang maju, Manado menjadi bagian dari Minahasa.

Wenang merupakan nama pertama sebelum berganti nama menjadi Manado.

Beragam versi bermunculan terkait latar belakang pengggantian Wenang menjadi Manado.

Salah satu versinya adalah pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682.

Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu pulau Manado (saat ini Manado Tua).

Versi lainnya, pergantian Wenang menjadi Manado bukan dilakukan Spanyol melainkan oleh Belanda.

Dengan alasan karena pada 1682, penjajah yang berkuasa di Sulawesi bukan Spanyol melainkan VOC Belanda.

Alasan tersebut makin dikuatkan, pada tahun 1677 sampai 31 Agustus 1682, Gubernur Hindia Belanda di Ternate, Dr Robertus Padtbrugge datang ke Manado untuk mencatat sisa-sisa penduduk Kerajaan Bowontehu, termasuk yang terdapat di Sindulang.

Dibalik pihak penguasa yang mengganti Wenang menjadi Manado, nama kota tersebut perlu diganti karena banyak surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda yang mencantumkan nama Manado dibandingkan Wenang.

Pada tahun 1623, nama Manado mulai dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi.

Itulah alasan pergantian Wenang menjadi Manado.

Kota Manado terbentuk berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menetapkan sebagai Staatsgemeente (kotamadya) yang dikepalai walikota (Burgemeester).

Hari jadi Kota Manado ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623.

Penetapan hari jadi tersebut berdasarkan tiga peristiwa bersejarah.

Tanggal 14 diambil dari peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah bangkit dan menantang penjajah Belanda.

Bulan Juli, diambil unsur yuridis.

Pada Juli 1919, gubernur jenderal menetapkan Manado sebagai Staatsgemeente.

Sedangkan pada tahun 1623, tahun ini memiliki unsur historis, yaitu tahun dimana nama Kota Manado digunakan dalam surat-surat resmi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved