Demo di TPA Sumompo
Unjuk Rasa di TPA Sumompo Manado Memanas, Warga Halangi Truk Pengangkut Sampah
"Tolong dibuka dulu, biar sampah dibuang lalu lanjut orasi," kata Kadis DLH Manado Pontowuisang Kakauhe.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Unjuk rasa sekelompok warga yang menamakan Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha di depan TPA Sumompo di Kelurahan Sumompo, Kecamatan Buha, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (23/9/2025), sempat ricuh.
Itu terjadi saat Pemkot Manado dan polisi meminta warga membuka akses masuk TPA agar truk pengangkut sampah bisa lewat.
Warga menolak yang berakibat kedua kubu bersitegang.
Berdasarkan pengamatan tribunmanado.com, awalnya Pemkot Manado dan polisi meminta warga membuka akses masuk.
Alasannya, sampah perlu segera dibuang agar tak membusuk.
"Tolong dibuka dulu, biar sampah dibuang lalu lanjut orasi," kata Kadis DLH Manado Pontowuisang Kakauhe.
Namun warga enggan memberi akses sebelum permintaannya terpenuhi, yakni bertemu Wali Kota Manado Andrei Angouw.
Satpol PP Manado lantas membuka portal masuk TPA.
Namun truk tetap tak bisa masuk karena dihalangi warga.
Warga lantas membentuk pagar hidup di tempat masuk TPA.
Hingga berita ini diturunkan aparat masih melakukan pendekatan dengan warga.
Kadis DLH Manado Pontowuisang Kakauhe mengatakan, penutupan akses masuk TPA mengganggu aktivitas pembuangan sampah.
"Ini sangat mengganggu. Saya sudah koordinasi dengan aparat keamanan," katanya.
Pontowuisang tak keberatan jika warga menyampaikan aspirasi.
Namun, ia meminta agar tak mengganggu aktivitas umum seperti pembuangan sampah.
Tolak Pembangunan IPLT
Warga berdemonstrasi menolak pembangunan IPLT.
Selain itu, warga minta agar TPA Sumompo yang sudah over kapasitas agar segera ditutup dan dipindahkan.
Perwakilan warga berorasi di atas sebuah mobil yang parkir depan pintu TPA.
Sejumlah warga memakai pakaian adat.
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Antah Iyo Antah Tido - Alfina Braner
Baca juga: Breaking News: Warga Demo Tolak Pembangunan IPLT di TPA Sumompo Manado
Mereka begitu ngotot meski hujan turun.
Koordinator Aksi Yessi Badoa mengatakan, pembangunan IPLT dilakukan tanpa sosialisasi.
"Kami mengetahui pembangunan IPLT cuma dari para pekerja proyek," katanya.
Pembangunan IPLT bertentangan dengan janji pemerintah yang menyebut tempat itu bakal dijadikan ruang terbuka hijau usai TPA pindah.
Warga juga minta agar TPA Sumompo segera dipindah.
"Kami sudah sekian tahun lamanya menghirup udara busuk dari TPA," kata dia.
Demo menyebabkan aktivitas pembuangan sampah terhenti.
Puluhan truk yang terhalang masuk TPA hanya parkir di tepi jalan.
Kadis DLH Manado Pontowuisang Kakauhe mengatakan, tuntutan warga sesungguhnya sudah pernah disampaikan di DPRD Manado.
"Dari dinas PUPR juga sudah memberikan sosialisasi," katanya.
Tuntutan warga akan kembali dibicarakan bersama perangkat teknis dan dibahas di forum.
Selain itu, warga menuntut Wali Kota Manado Andrei Angouw hadir di tengah-tengah mereka.
Namun, Pontowuisang menyebut ada mekanismenya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| PDIP Manado Dukung Langkah Andrei Angouw Selesaikan Penolakan IPLT di TPA Sumompo |
|
|---|
| TPA Sumompo Dibuka Kembali, Wali Kota Manado Sebut Proyek IPLT Kemungkinan Batal |
|
|---|
| Tanggapan Wali Kota Manado Andrei Angouw Terhadap Pemblokiran TPA Sumompo |
|
|---|
| Anggota DPRD Manado Janji Desak Pemkot Selesaikan Masalah di TPA Sumompo |
|
|---|
| Tanggapi Aksi Warga Tolak IPLT di Sumompo, Dumais: Bicarakan Kembali Bersama Masyarakat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/UNJUK-RASA-Unjuk-rasa-sekelompok-warga-yang-menamakan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.