Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 27 September 2025, Mazmur 145:21, Mulut untuk Memuliakan Tuhan

Renungan harian keluarga kristen Sabtu 27 September 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 145:21.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
RENUNGAN - Khotbah harian keluarga kristen Sabtu 27 September 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 145:21. Tema perenungan adalah Mulut untuk Memuliakan Tuhan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen Sabtu 27 September 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 145:21.

Tema perenungan adalah Mulut untuk Memuliakan Tuhan.

Khotbah:

Daud merasakan dan telah menikmati kasih, penyertaan dan berkat Tuhan yang sempurna dalam hidupnya. Dalam susah dan senang, Allah menyertai dan memberkati dia.

Tuhan telah melakukan segala sesuatu yang terbaik dalam hidupnya. Saat dia berada dalam lembah kekelaman, Tuhan mengangkatnya. 

Ketika Dia terancam jiwa dan nyawanya, Tuhan melindungi dia dan meluputkannya dari marah bahaya. Ketika terpaksa harus berlagak sebagai orang gila di depan Akhis, raja Gat, Allah melindunginya dan membela dia. 

Bahkan ketika dia jatuh dalam dosa dan mengaku dosa, memohon ampun dan bertobat, pun Tuhan berkenan mengasihani dia.

Daud merasakan dan menikmati kasih yang sempurna Karena itu, dia selalu memuji, memuliakan dan mengagungkan nama Tuhan. Hidupnya penuh ucapan syukur.

Itulah sebabnya, dia bukan hanya tiap hari memuji Tuhan. Tetapi 7 kali dalam sehari, dia datang kepada Tuhan, memuji, memuliakan Allah dan menyembahnya.

Ya, Daud 7 kali setiap hari memuji Tuhan, karena hukum-Nya yang adil (Maz 119:164). Hidupnya benar-benar terpaut kepada Tuhan. 

Hatinya sungguh terpikat, takjub dan kagum kepada Tuhan. Dia menyatakan rasa hormatnya kepada Tuhan. Maka dia selalu mengagungkan nama Tuhan di setiap waktu dan tempat dalam segala kesempatan.

Daud menyaksikan bahwa mulutnya sungguh dia pakai hanya untuk memuliakan Tuhan. Mulutnya sepenuhnya dipakainya untuk memuji Tuhan.

Dia selalu memperkarakan segala yang baik, sesuai dengan hukum Tuhan. Meski dia sempat jatuh dalam dosa karena merampas isteri Uria orang Het, namun dengan sangat menyesal dan merendahkan diri kepada Tuhan, dia mengaku dosa dan mohon ampun. Tuhan melihat hatinya yang tulus mengaku dosa, mohon ampun dan mau bertobat.

Itulah sebabnya, Daud mulutnya mengucapkan syukur, puji-pujian dan pengagungan kepada Tuhan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved