Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Cewek Sulut

Egga Wahab, Sosok Bidan Cantik dari Mongkonai Kotamobagu: Rajin, Mandiri, dan Penuh Semangat Hidup

Egga Wahab, seorang bidan yang tak hanya berdedikasi di dunia kesehatan, tapi juga dikenal rajin, mandiri, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.

Dokumentasi Egga Wahab
CEWEK KOTAMOBAGU - Egga Wahab, seorang bidan asal Kotamobagu, Sulawesi Utara. Egga tak hanya berdedikasi di dunia kesehatan, tapi juga dikenal rajin, mandiri, dan memiliki prinsip hidup yang kuat. 

Ringkasan Berita:
  • Egga Wahab, seorang bidan yang tak hanya berdedikasi di dunia kesehatan, tapi juga dikenal rajin, mandiri, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.
  • Perempuan kelahiran 11 Juli 1999 ini menempuh pendidikan sejak kecil di kampung halamannya
  • Kini, enam tahun sudah Egga mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Komangaan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Di balik wajah lembut dan senyumnya yang ramah, tersimpan semangat besar dari seorang perempuan muda asal Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara

Egga Wahab, seorang bidan yang tak hanya berdedikasi di dunia kesehatan, tapi juga dikenal rajin, mandiri, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.

Perempuan kelahiran 11 Juli 1999 ini menempuh pendidikan sejak kecil di kampung halamannya, mulai dari TK Negeri Pembina Mongkonai, SDN 2 Mongkonai, kemudian melanjutkan ke SMA/SMK Yadika Kopandakan II.

Kecintaannya pada dunia kesehatan membawanya menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Graha Medika Kotamobagu, dan berhasil lulus di tahun 2019 dengan jurusan Kebidanan.

Kini, enam tahun sudah Egga mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Komangaan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Dalam menjalankan tugasnya, ia selalu tampil profesional dan penuh tanggung jawab.

"Motivasi saya masuk bidang kesehatan karena ingin bermanfaat untuk banyak orang, terutama bisa membantu keluarga terdekat," kata Egga, Jumat (7/11/2025).

Meski jadwal kerjanya padat, Egga tak melupakan hal-hal kecil yang membuatnya bahagia.

Di sela kesibukannya, ia kerap menyalurkan hobinya travelling atau jalan-jalan ke tempat-tempat baru untuk menyegarkan pikiran.

Namun, usai bekerja, ia tetap menyisihkan waktu untuk membantu orang tuanya di rumah dan mengelola toko kelontong milik keluarga.

Menjadi anak tunggal membuat Egga tumbuh sebagai sosok yang mandiri dan bertanggung jawab.

Ia dikenal di lingkungan sekitarnya sebagai perempuan yang pekerja keras dan tidak mudah mengeluh.

Dalam hidupnya, Egga berpegang pada prinsip sederhana namun bermakna yakni menghargai waktu dan selalu bersyukur.

Prinsip inilah yang menjadi pegangan dalam setiap langkahnya, baik di pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved