Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Apa Itu Influenza A? Bukan Cuma Flu Biasa, Berikut Bahaya dan Cara Penanganannya

Tingginya jumlah penderita influenza ini, terutama pada anak-anak, membuat orangtua waspada.

Foto hasil AI yang dibuat 30/10/2025
INFO KESEHATAN - Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, hingga awal Oktober 2025 terjadi peningkatan kasus flu hingga 38 persen, dengan influenza A menjadi subtipe virus yang paling mendominasi. Apa Itu Influenza A? Bukan Cuma Flu Biasa, Berikut Bahaya dan Cara Penanganannya 
Ringkasan Berita:
  • Kasus influenza di Indonesia meningkat 38 persen pada awal Oktober 2025, dengan virus influenza A menjadi jenis yang paling banyak ditemukan dan berisiko tinggi.
  • Influenza A tergolong paling berbahaya karena dapat bermutasi cepat, menular dari hewan ke manusia, dan mudah menyebar melalui droplet atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
  • Gejala influenza A meliputi demam tinggi, batuk kering, nyeri otot, dan mual; jika tidak ditangani bisa menyebabkan pneumonia.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memasuki musim pancaroba, Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus influenza yang patut diwaspadai.

Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, hingga awal Oktober 2025 terjadi peningkatan kasus flu hingga 38 persen, dengan influenza A menjadi subtipe virus yang paling mendominasi.

Kondisi ini membuat banyak orangtua khawatir, terutama karena anak-anak menjadi kelompok paling rentan dan obat antivirus Oseltamivir dilaporkan mulai sulit didapat di pasaran.

Baca juga: Daftar 10 Pihak yang Digugat Komunitas Peduli GMIM Soal Asal-Usul Uang Rp 5,2 M Titipan Hein Arina

Tingginya jumlah penderita influenza ini, terutama pada anak-anak, membuat orangtua waspada.

Apalagi di media sosial beredar keluhan orangtua yang kesulitan mendapatkan obat antivirus Oseltamivir untuk mengobati influenza A.

Lantas apa itu influenza A?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada awal Oktober 2025 kasus flu meningkat hingga 38 persen.

Jenis virus yang paling banyak ditemukan adalah influenza A, yang dikenal sebagai salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Meski terlihat seperti batuk pilek biasa, flu atau influenza sebenarnya merupakan penyakit pernapasan yang lebih serius, bahkan influenza A memiliki risiko komplikasi yang cukup berat

Menurut dr.Hastomo Prabowo MARS dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, terdapat tiga tipe utama virus influenza yang dapat menyerang manusia, yaitu A, B, dan C. 

"Dari ketiga tipe tersebut, virus influenza A cenderung menyebabkan penyakit flu yang gejalanya lebih berat dan kerap menjadi penyebab wabah flu musiman, bahkan pandemi global," kata dr.Hastomo.

Berbeda dengan virus influenza B yang potensi penularannya dari manusia saja, virus influenza A dapat ditularkan oleh hewan ke manusia. 

Selain itu, virus ini dianggap paling berbahaya karena kemampuannya untuk bermutasi dengan cepat sehingga mudah menular dan dapat kebal terhadap sistem imun tubuh. Kedua hal ini menjadi alasan penyebaran virus ini mudah meluas dan menyebabkan pandemi.

Cara penularan dan gejala influenza A

Penularan influenza A dapat terjadi melalui percikan droplet ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara dan secara tidak sengaja terhirup oleh orang yang sehat. 

Selain itu, penularan juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus influenza A, kemudian ia menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

"Mengingat cara penularannya yang mudah, terkadang seseorang bahkan tidak sadar hingga akhirnya gejala muncul mendadak pada 1-4 hari setelah terpapar virus. Gejala influenza A umumnya lebih berat dibandingkan dengan flu biasa," kata dr.Hastomo.

Ada pun gejalanya antara lain batuk kering atau berdarak, demam tinggi, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, hingga mual muntah.

Ditambahkan oleh dr.Hastomo, jika diabaikan influenza A dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, atau bahkan menyebabkan komplikasi serius berupa pneumonia.

Untuk memastikan tipe virus influenza, bisa dilakukan pemeriksaan PCR yang dapat mengidentifikasi hingga 19 virus dan 4 bakteri.

Setelah mendapatkan diagnosis akurat, dokter akan memberikan terapi pengobatan yang sesuai, seperti pereda demam dan nyeri serta obat antivirus untuk mencegah komplikasi. 

"Kasus influenza A yang masih tergolong ringan biasanya dapat sembuh dalam 5-7 hari," katanya. 

Dokter juga akan menyarankan beberapa hal untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan, seperti istirahat yang cukup dan makan tinggi kalori tinggi protein agar tubuh dapat melawan infeksi secara optimal dan mencukupi asupan cairan untuk mencegah dehidrasi

Artikel tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved