Lendir alami dari okra akan mengikat kolesterol saat dicerna, lalu membantu mengeluarkannya dari tubuh.
Sayuran ini terbukti mampu menurunkan kolesterol total sekaligus meningkatkan proses pembersihan lemak.
4. Brokoli
Brokoli termasuk sayuran hijau dengan serat larut yang tinggi. Serat ini bekerja layaknya spons yang menyerap kelebihan kolesterol untuk kemudian dibuang bersama sisa makanan.
Tak hanya itu, brokoli juga kaya sulforafan dan antioksidan yang mendukung fungsi pembuluh darah agar tetap sehat.
5. Kubis Brussel
Kubis brussel memiliki serat larut dan antioksidan yang membantu mengurangi kolesterol sekaligus menekan peradangan.
Selain itu, adanya glukosinolat di dalamnya turut menjaga metabolisme lemak tetap seimbang.
Mengonsumsi kubis brussel secara rutin dapat menurunkan LDL sekaligus meningkatkan HDL, kolesterol baik yang berfungsi melindungi jantung.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh meliputi:
-
Pola makan: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti daging olahan dan makanan cepat saji, serta karbohidrat olahan yang berlebihan.
-
Berat badan: Kelebihan berat badan atau obesitas, terutama lemak di area perut.
-
Merokok: Dapat mengganggu keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh.
-
Konsumsi alkohol berlebihan: Meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.
-
Penyakit tertentu: Diabetes, penyakit ginjal kronis, dan HIV dapat memengaruhi kadar kolesterol.
-
Obat-obatan tertentu: Beberapa obat tekanan darah dan obat HIV dapat meningkatkan kadar kolesterol.
-
Usia dan jenis kelamin: Seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol cenderung meningkat. Wanita setelah menopause juga berisiko mengalami peningkatan kadar kolesterol.
-
Faktor genetik: Jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, kemungkinan besar seseorang juga akan mengalaminya.
-
Musim: Hasil tes kolesterol bisa lebih tinggi selama bulan-bulan yang lebih dingin.
Gejala dan dampak kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda yang dapat menunjukkan risiko tinggi antara lain kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan buruk, serta stres tinggi.
Dalam kasus tertentu, kolesterol tinggi dapat menyebabkan munculnya timbunan lemak di kulit atau kelopak mata, cincin putih di iris mata, atau benjolan di sendi.
Dampak dari kadar kolesterol yang tinggi meliputi:
-
Penyakit jantung dan stroke: Kolesterol yang menumpuk di dinding arteri dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
-
Dementia dan Alzheimer: Fluktuasi kadar kolesterol dan trigliserida di usia lanjut dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
-
Penyakit hati dan diabetes: Kolesterol tinggi dapat dikaitkan dengan penyakit hati berlemak non-alkohol serta diabetes.
-
Gangguan mata: Risiko terkena glaukoma juga dapat meningkat akibat kadar kolesterol yang tinggi.
-
Gangguan tiroid: Hipotiroidisme dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, yang bisa kembali normal setelah kondisi ini diobati.
Hubungan kolesterol dengan pola makan
Dulu, telur dianggap sebagai penyebab utama kolesterol tinggi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit lemak dalam telur yang secara langsung meningkatkan kadar kolesterol.
Sebaliknya, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti makanan cepat saji, roti manis, dan kue-kue berbahan tepung putih, ternyata lebih berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Pentingnya mengetahui kadar kolesterol
Meskipun kolesterol merupakan zat yang penting bagi tubuh, mengetahui kadar kolesterol sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin guna memantau dan mengelola kesehatannya dengan baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.