Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PBB

Donald Trump Puji Gaya Pidato Presiden Prabowo Sambil Ketuk Meja di Sidang PBB, Ini yang Disampaikan

Ia bahkan menyoroti gestur Prabowo yang mengetukkan tangan ke meja sebagai simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Sekretariat Presiden RI
PBB - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato disidang PBB Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Multilateral Meeting on the Middle East pada Selasa (23/9/2025). Gaya pidatonya dipuji Donald Trump Persiden AS. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Presiden Prabowo Subianto rupanya mendapat sorotan saat Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1945, setelah Perang Dunia II, oleh 51 negara.

Hingga saat ini, PBB memiliki 193 negara anggota. 

Baca juga: Nama 11 Pejabat Negara yang Dilantik Presiden Prabowo Subianto, Termasuk Erick Thohir

Termasuk saat ia diberikan kesempatan untuk berpidato.

Gaya berpidato Prabowo Subianto pun mendapat sorotan dari beberapa kepala negara.

Termasuk gayanya saat berpidato menuai pujian presiden sekelas Donald Trump.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pujian terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

Dalam forum terbatas bertajuk Multilateral Meeting on the Middle East yang digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, Trump menilai pidato Prabowo penuh ketegasan dan energi.

Ia bahkan menyoroti gestur Prabowo yang mengetukkan tangan ke meja sebagai simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan.

“Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Terima kasih banyak,” ujar Trump, seperti dikutip dari video resmi Sekretariat Presiden.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump secara langsung di hadapan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. Respons Trump sontak menjadi sorotan, mengingat gaya komunikasi Prabowo yang dinilai menggugah perhatian forum internasional.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian global, khususnya dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ia menyampaikan keprihatinan atas konflik dan krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia.

“Dunia kita saat ini diwarnai oleh konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang semakin mendalam. Setiap hari kita menyaksikan penderitaan, genosida, dan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan,” kata Prabowo.

Presiden RI juga mengutip pernyataan Sekjen PBB António Guterres bahwa dunia tidak boleh menyerah pada harapan dan idealisme. Ia mengajak semua negara untuk memperkuat multilateralisme dan institusi global demi mewujudkan perdamaian.

Prabowo secara khusus menyinggung perjuangan bangsa Palestina yang hingga kini belum mendapatkan keadilan. Ia meminta PBB menolak doktrin Thucydides yang menyatakan bahwa yang kuat berbuat semaunya, sementara yang lemah menanggung akibat.

“Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus berdiri untuk semua, yang kuat dan yang lemah. Kebenaran tidak boleh hanya benar. Kebenaran harus benar,” tegasnya.

Indonesia, menurut Prabowo, siap meningkatkan kontribusi nyata dalam misi perdamaian dunia. Ia menyatakan kesiapan untuk mengerahkan hingga 20.000 personel ke wilayah konflik seperti Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya, jika diminta oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

“Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra dan putri kita untuk menjaga perdamaian,” ujarnya.

Selain kontribusi pasukan, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mendukung secara finansial misi besar PBB dalam mewujudkan perdamaian global.

“Kami akan mengambil bagian dari beban ini, tidak hanya dengan putra dan putri kami. Kami juga siap berkontribusi secara finansial,” pungkasnya.

Gestur mengetuk meja yang dilakukan Prabowo bukan sekadar ekspresi, tetapi mencerminkan semangat baru diplomasi Indonesia yang lebih tegas dan berani di panggung global.

Pidato tersebut menempatkan Indonesia sebagai suara lantang dari Global South, menuntut keadilan dan perdamaian di tengah dominasi kekuatan besar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved