Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Boltim Sulawesi Utara

Jalan di Desa Bai Boltim Jadi Tempat Jemur Cengkih, Pengendara Keluhkan Jalur jadi Mengecil

“Kendaraan kecil saja kesulitan, apalagi jika ada kendaraan besar dari arah berlawanan,” ujar seorang warga Kotamobagu.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Isvara Savitri
Dok. Warga
JEMUR CENGKIH - Jalanan di Desa Bai, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Boltim, yang kini jadi tempat jemuran cengkih. Hal ini dikeluhkan oleh pengguna jalan. 

TRIBUNMANADO.COM, BOLTIM - Musim panen cengkih sudah mulai dirasakan oleh para petani di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Banyak petani di Boltim sudah mulai memanen cengkih untuk kemudian dijual.

Sebelum dijual, para petani biasanya terlebih dahulu menjemur cengkih.

Salah satu kebiasan para petani di Boltim adalah menjemur cengkih di jalan raya.

Seperti yang terlihat di desa Bai, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Boltim.

Di sana, Jalan Trans Sulawesi pun berubah menjadi tempat jemuran cengkih.

Warga memilih menjemur hasil panen di badan jalan karena di halaman rumah tak lagi memadai.

Foto Dokumentasi Warga. *Caption : Cengkih - Jalanan di desa Bai
JEMUR CENGKIH - Jalanan di Desa Bai, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Boltim, yang kini jadi tempat jemuran cengkih. Hal ini dikeluhkan oleh pengguna jalan.

Mereka menilai bahwa cengkih lebih cepat kering jika dijemur di aspal daripada di tanah.

Namun, kondisi ini membuat badan jalan menyempit.

Sebagai dampaknya, pengendara perlu menurunkan kecepatan kendaraan dan mengalami kesulitan saat berpapasan.

Beberapa pengendara pun bahkan mengkhawatirkan potensi kecelakaan.

“Kendaraan kecil saja kesulitan, apalagi jika ada kendaraan besar dari arah berlawanan,” ujar seorang warga Kotamobagu bernama Gun, Senin (8/9/2025).

Selain jalan menyempit, pengendara juga menyoroti batu dan kayu di tepi terpal jemuran yang berfungsi sebagai pemberat.

Menurut mereka, hal ini bisa membahayakan terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melintas.

Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia vs Lebanon, Skuad Terbaik Disiapkan Patrick Kluivert

Baca juga: Diduga Hendak ke Kamboja dan Thailand, 14 Warga Dicekal di Bandara Sam Ratulangi Manado

“Orang yang sudah terbiasa mungkin bisa lebih waspada, tetapi bagi pengendara motor atau mobil yang baru melewati, hal itu sangat berisiko," keluhnya.

"Batu dan kayu di pinggir terpal bisa bikin jatuh kalau tidak waspada,” ujarnya lagi.

Sangadi (Kepala Desa) Bai, Maman Dekwanto, mengaku pihaknya sudah berulang kali memberi peringatan.

Ia menegaskan keselamatan pengguna jalan lebih penting daripada kenyamanan menjemur hasil panen.

“Kami sudah sampaikan secara terbuka, bahkan sampai dua kali imbauan," ucapnya.

"Saya juga perintahkan perangkat desa untuk menegur keras warga yang masih melanggar, karena ini menyangkut keselamatan orang banyak,” tegas Maman.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved