MBG di Bitung
4 Dapur Layani MBG Bagi Ribuan Siswa di Bitung Sulawesi Utara
“Kadang di rumah makan cuma seadanya, tapi di sekolah bisa makan enak. Ada buah, ada susu, bahkan burger. Saya suka sekali kalau dapat burger,”
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, BITUNG - Program nasional makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto mulai berjalan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Saat ini, telah beroperasi empat dapur yang tersebar di empat kecamatan untuk melayani kebutuhan gizi ribuan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA.
Asisten I Setda Kota Bitung Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Forsman Dandel, membenarkan hal tersebut, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, dapur umum ini merupakan bagian dari pelaksanaan program makan bergizi gratis yang menjadi prioritas pemerintah pusat di bidang pendidikan dan kesehatan anak.
“Di Bitung sudah beroperasi empat dapur. Masing-masing berada di Kecamatan Ranowulu, Maesa, Madidir, dan Matuari. Setiap dapur menangani sekitar 3 ribu siswa,” ungkap Forsman Dandel.
Pelaksanaan program di lapangan telah menunjukkan progress positif.
Program ini bertujuan memastikan seluruh pelajar mendapatkan asupan makanan bergizi guna mendukung tumbuh kembang dan prestasi belajar mereka.
Siswa Merasa Dibantu
Program MBG ini dianggap sangat membantu oleh salah satu siswi di Kota Bitung.
Ia adalah siswa SMP N 19 Bitung, Putri Waine.

Menurut siswa yang duduk di bangku kelas IX ini, makan bergizi gratis bukan sekadar memberi asupan nutrisi, tapi juga menghadirkan kebahagiaan dan semangat baru.
Sejak kecil, ia diasuh oleh sang nenek dan tinggal bersama adik serta pamannya.
Sementara kedua orang tuanya tidak diketahui keberadaannya hingga kini.
Dalam kesehariannya, Putri hidup sederhana, dan sering kali harus berangkat ke sekolah tanpa sarapan.
“Kadang nenek belum sempat masak, saya sudah harus ke sekolah,” tutur Putri, Rabu (17/9/2025).
Wajah ceria terlihat jelas saat ia bercerita tentang program makan bergizi gratis yang diterimanya setiap hari di sekolah.
Ia mengaku sangat senang karena makanan yang disediakan tidak hanya mengenyangkan, tapi juga jauh lebih lezat dibanding yang biasa ia makan di rumah.
“Kadang di rumah makan cuma seadanya, tapi di sekolah bisa makan enak. Ada buah, ada susu, bahkan burger. Saya suka sekali kalau dapat burger,” katanya sambil tersenyum.
Ia paling suka menu burger, susu, telur, pisang, nasi, dan sayur.
Putri juga merasakan perubahan pada kondisi fisiknya.
Baca juga: Pengacara Hein Arina: Uang 16 Miliar dari Jemaat GMIM Digunakan untuk Pembangunan Rektorat UKIT
Baca juga: Daftar Peserta dan Jenis Lomba HUT ke 91 GMIM Bersinode di Minut, Ada Ratusan Peserta dari 7 Daerah
Ia merasa lebih sehat dan bertenaga sejak rutin mengonsumsi makanan bergizi dari sekolah.
Putri tak pernah mengalami sakit perut saat makan di sekolah, Putri tetap antusias mengikuti program ini.
“Rasanya semua makanan enak. Kadang kalau ada teman yang tidak masuk, saya bisa dapat dua porsi. Soalnya saya masih lapar,” ucapnya jujur.
Bagi Putri, makanan gratis di sekolah bukan hanya soal kenyang, tapi juga soal harapan, perhatian, dan semangat untuk terus datang dan belajar.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.