Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkot Bitung

Cegah Stunting, Pemkot Bitung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Aksi Bergizi di SMPN 2 Bitung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Aksi Bergizi.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Ventrico Nonutu
Dok. Protokol Bitung
CEGAH STUNTING - Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Aksi Bergizi di SMP Negeri 2 Bitung, Kamis (28/8/2025). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan gizi buruk. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Bitung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Aksi Bergizi.

Program tersebut dalam mendukung Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Dinas Kesehatan Kota Bitung bekerja sama dengan Puskesmas Paceda.

Pelaksanaannya berlangsung di SMP Negeri 2 Bitung, Jalan Siswa, Madidir Ure, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Kamis (28/8/2025).

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan gizi buruk.

Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Bitung Hengky Honandar diwakili oleh Staf Khusus Bidang Hukum dan Politik, Riche Tinangon.

Riche Tinangon menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini yang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Aksi Bergizi di SMP Negeri 2 wq3562
CEGAH STUNTING - Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Aksi Bergizi di SMP Negeri 2 Bitung, Kamis (28/8/2025). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan gizi buruk.

Dia mengatakan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah ini sangat penting untuk memastikan anak-anak kita terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. 

"Imunisasi tidak hanya melindungi individu, tapi juga menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity,” kata Riche Tinangon.

Ia juga menekankan pentingnya pemberian makanan tambahan untuk balita sebagai langkah strategis mencegah masalah gizi buruk dan stunting di Kota Bitung.

Kata dia, perbaikan gizi pada usia dini memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas tumbuh kembang anak. 

"Ini bagian dari komitmen kita mewujudkan generasi emas Bitung yang sehat dan berkualitas,” tambahnya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pemerintah Kota Bitung melalui Dinas Kesehatan dengan Tim Penggerak PKK Kota Bitung

Ia menekankan pentingnya sinergi antara tenaga kesehatan, sekolah, orang tua, dan organisasi masyarakat dalam mendukung program kesehatan.

Dikatakannya Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.

Mulai dari Puskesmas Paceda, tenaga kesehatan, pihak sekolah, dan Ketua TP PKK dan jajaran atas peran aktif dan kepedulian mereka terhadap kesehatan masyarakat.

“Kehadiran Ketua TP PKK bersama seluruh jajaran adalah bukti bahwa pembangunan kesehatan membutuhkan kepedulian, perhatian, dan cinta kasih yang tulus,” ujarnya lagi.

Melalui kegiatan ini, dirinya menghimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya imunisasi, gizi seimbang, serta penerapan pola hidup sehat baik di rumah maupun lingkungan sekitar.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran penting dari pemerintah dan organisasi masyarakat, di antaranya:

- Ketua TP PKK Kota Bitung, Ellen Honandar Sondakh

- Sekretaris TP PKK, Jacinta Marybell Maringka Gumolung

- Ketua DWP, Nurjaya Theno Munarwin

- Kepala Dinas Kesehatan, dr. Pitter Lumingkewas

- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Fonny Tumundo

- Kepala Puskesmas Paceda, dr. Feybie Febiola Thenderan

- Kepala SMPN 2 Bitung, Tommy Paat

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kondisi ini ditandai dengan tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan standar usianya.

Stunting dapat menyebabkan anak mudah sakit, gangguan kecerdasan dan belajar, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.  

Penyebab Stunting

Kekurangan gizi kronis:

Ibu hamil yang kurang gizi atau anak yang tidak mendapat asupan ASI dan MPASI yang cukup rentan mengalami stunting.  

Infeksi berulang:

Penyakit infeksi yang terjadi berulang kali dapat menghambat pertumbuhan anak.  

Dampak Stunting

Dampak Kesehatan:

Tubuh anak lebih pendek dan kurus, namun proporsional.  

Perkembangan kognitif (kecerdasan) dan motorik terhambat.  

Sistem kekebalan tubuh rendah, sehingga lebih mudah sakit.  

Meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan obesitas saat dewasa.  

Dampak Sosial dan Ekonomi:

Menurunkan kemampuan anak untuk mencapai potensi penuhnya.  

Potensi kerugian ekonomi jangka panjang.  

Pencegahan

Selama Kehamilan:

Memenuhi asupan gizi yang seimbang, termasuk zat besi, asam folat, dan yodium.  

Pada Anak:

Memberikan ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi lengkap.  

Gaya Hidup Sehat:

Menerapkan gaya hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menggunakan air bersih.  

Pemeriksaan Rutin:

Melakukan pemeriksaan kehamilan dan tumbuh kembang anak ke dokter secara rutin. 

(TribunManado.co.id/Fis)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved