Operasional kerja pukul 09.00-22.00 dengan hanya dua hari libur setiap bulan.
Namun informasi mengenai pekerjaan sebenarnya sangat minim.
"Kalau saya tahu itu scam, saya tidak akan berangkat," kata AM.
BP3MI Sulawesi Utara memastikan kedua korban telah dipulangkan dan difasilitasi.
"Modusnya dari kasus dugaan TPPO ini serupa dengan kasus sebelumnya, berawal direkrut lewat media sosial, dijanjikan gaji besar, dan diberangkatkan seolah-olah liburan," jelas Tim Perlindungan BP3MI Sulut, Jordi.
Masyarakat diimbau tidak mudah percaya tawaran kerja di luar negeri dengan gaji tinggi.
"Pastikan keberangkatan melalui agen resmi. Kalau ada informasi mencurigakan, segera laporkan ke kepolisian atau BP3MI," tegasnya.
Transit di Jakarta
Keduanya dicegat Polsek Bandara Sam Ratulangi saat bersiap terbang dengan maskapai Batik Air tujuan Jakarta, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke luar negeri.
Berdasarkan berita acara permintaan keterangan (BAPK), ERJ mengaku direkrut oleh seorang perempuan bernama Else Taere, yang menjanjikan pekerjaan di Thailand.
Ia diminta mengurus perjalanan bersama AM, yang disebut sebagai pacarnya.
ERJ dijanjikan gaji besar dan dibujuk melalui WhatsApp dan Telegram.
Tiket penerbangan dan akomodasi telah diatur oleh perekrut.
Namun, keberangkatan mereka berhasil digagalkan aparat kepolisian.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Utara Besok Selasa 26 Agustus 2025, Cek Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan
Baca juga: Ibadah Pengucapan Syukur Tomohon 2025, Caroll Senduk: Semua Capaian Adalah Anugerah Tuhan
"Kami dijanjikan dapat gaji Rp 11 juta per bulan," kata ERJ kepada Tribunmanado.com di Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (25/8/2025).
Hal senada diungkapkan AM.