Korban pertama, Jatri Lomboh, ditemukan pada pukul 21.32 Wita dalam keadaan meninggal dunia.
Korban kedua, Victor Luis Pontoh, ditemukan pada pukul 22.13 Wita dan juga sudah tidak bernyawa.
"Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka," jelas Nuriadin.
Nuriadin menambahkan pihak Basarnas Sulut wilayah Pos Sar Tahuna mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi longsor di lokasi tambang tradisional yang memiliki risiko tinggi.
"Kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati karena cuaca akhir-akhir cukup buruk," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 09.00 WITA, kedua korban bersama tiga rekan lainnya mulai bekerja di lokasi PETI milik keluarga Tatali dengan penanggung jawab Faizal Tatali.
Lubang galian yang mereka kerjakan memiliki kedalaman sekitar dua meter.
Saat sebagian pekerja keluar, tiba-tiba tanah di sekitar lubang longsor dan langsung menimbun dua penambang yang masih berada di dalam.
Saksi pertama, Jun Vendri Diamare alias Nun, menuturkan dirinya mendapat kabar dari rekan lain bahwa dua penambang masih tertimbun sesaat setelah longsor terjadi.
Saksi kedua, Fiali Aer, yang duduk tidak jauh dari lokasi, melihat langsung tanah dari atas lubang jatuh menimpa korban.
Ia berteriak memanggil pekerja lain untuk meminta pertolongan.
Saksi ketiga, Adrianto Mehipe alias Nino, juga menyaksikan longsoran tanah tersebut.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi begitu cepat sehingga tidak ada kesempatan menyelamatkan korban.