Kala itu ancaman bom sekutu kian menjadi jadi hingga penduduk di sekitar rumah Robby mengungsi.
"Nah saat pengungsian itu saya malah tertidur, saya masih kelas 1 SD, saat itulah Wolter dari jendela menarik saya untuk kemudian mengungsi," katanya.
Robby Mongisidi (88) adalah saksi hidup dari kisah pahlawan nasional dari Manado Robert Wolter Mongisidi.
Ia merupakan adik kandung dari Robert Wolter Mongisidi.
Di usianya yang sudah sepuh, Robby masih terlihat kuat.
Ingatannya juga masih tajam.
Ia hafal nama, tempat, tanggal dan peristiwa di masa lampau.
Terutama yang berkaitan dengan sang kakak tercinta.
"Resepnya tak usah banyak pikiran," katanya sambil tersenyum.
Robby tinggal di sebuah rumah yang sederhana.
Pada meja di ruang utama terdapat setumpuk buku tentang pahlawan.
Profesi Robby tak jauh-jauh dari sang kakak.
"Saya pensiunan tentara, pangkat terakhir Letkol," kata dia.
Ia mulai berdinas pada tahun 1955.
Wilayah tugas pertama adalah Makassar.