Etos kerja juga musti dipertinggi.
"Bersih dan etos kerja;" katanya.
Sejarah Lomba 17-an
Tradisi lomba 17-an berakar dari semangat perayaan kemerdekaan Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pada awalnya, kegiatan ini muncul secara spontan di masyarakat sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur atas kemerdekaan yang baru diraih.
Masyarakat menggelar permainan sederhana, seperti lomba balap karung atau tarik tambang, untuk merayakan momen kebebasan dan mempererat solidaritas antarwarga.
Seiring waktu, pemerintah daerah dan sekolah mulai mengorganisir lomba 17-an secara lebih sistematis, menambahkan variasi permainan, dan menjadikannya bagian dari upacara peringatan kemerdekaan.
Lomba-lomba ini tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai kerja sama, sportivitas, dan cinta tanah air pada generasi muda.
Kini, lomba 17-an menjadi tradisi nasional yang rutin digelar setiap tahun di berbagai tingkat.
Mulai dari RT/RW, sekolah, instansi pemerintah, hingga perusahaan.
Lomba 17-an digelar sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam memperingati HUT RI. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca juga: Harga Kopra Terus Turun di Manado Sulawesi Utara, Petani Kelapa Kuatir Semakin Merosot