Akibatnya, biaya penyimpanan tetap dibayar bertahun-tahun, bahkan hingga puluhan tahun, setelah perawatan selesai.
Salah satu solusi adalah mendonasikan embrio. Dalam kasus pemecah rekor ini, donasi dilakukan lewat organisasi Kristen bernama Snowflakes, yang memungkinkan pendonor memilih penerima.
Pendonor berusia 60-an tahun ingin memastikan embrio diberikan ke keluarga yang anaknya akan menjadi saudara kandung genetik bagi putrinya yang kini berusia 30 tahun.
Di AS, tidak ada batasan waktu penyimpanan embrio.
Inggris bahkan memperpanjang batas penyimpanan menjadi 55 tahun.
Kondisi ini membuka peluang kelahiran anak dari embrio yang diciptakan puluhan tahun sebelumnya, bahkan ketika pendonor sudah lanjut usia atau meninggal.
Pakar menilai, kasus ini menimbulkan pertanyaan unik soal identitas, sejarah keluarga, dan makna menjadi bagian dari sebuah generasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini