TRIBUNMANADO.CO.ID - Jangan abaikan jika mata anda menjadi kuning, bisa jadi tanda tubuh sedang sakit.
Ada beberapa penyebab mata kuning, satu di antaranya batu empedu.
Jika itu terjadi, segeralah periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Info Kesehatan, Jangan Terjebak Slogan Berbuka dengan yang Manis: Ini 10 Menu Buka Puasa Rendah Gula
Sebab jika tidak segera diperiksakan, bisa berakibat fatal.
Makin lama diperiksakan, maka cara penanganan pun berbeda.
Bahkan bisa mengakibatkan kematian jika semakin parah tanpa penanganan.
Konsultan Sub spesialis bedah digestif Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, Sp.B., Subsp.BD(K) dari RS Sardjito, mengungkapkan bahwa penanganan batu empedu sangat tergantung dari penyebab dan lokasi batu tersebut.
“Setelah kita memastikan penyebabnya apa, kalau penyebabnya misalnya infeksi, infeksi itu berat, sehingga salurannya itu radang dan itu menyempit, cukup kita beri antibiotik atau obat yang untuk mengurangi radangnya itu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Selasa (5/8/2025).
Namun, jika penyebab mata kuning adalah batu yang menyumbat saluran empedu, maka pengobatan tidak cukup hanya dengan obat-obatan.
“Kalau itu penyebabnya batu, tentu saja dia harus dilakukan pengangkatan batu. Karena kendalanya kalau hanya diberikan obat atau dikatakan nggak pernah akan bisa hilang batu itu. Tapi kalau masih dalam bentuk lumpur masih bisa,” jelasnya.
Teknologi medis saat ini telah memungkinkan pengangkatan batu empedu dilakukan tanpa operasi terbuka.
Metode seperti laparoskopi atau prosedur ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography) dapat digunakan untuk mengangkat batu melalui saluran khusus tanpa membuka perut secara luas.
“Dengan teknologi untuk mengambil batu secara minimal invasif, yaitu dengan ERCP atau endoskopi, dengan alat khusus yang dimasukkan ke dalam mulut, kemudian mencari lubang atau saluran yang langsung dari hati tadi,” katanya.
Jika batunya sulit diangkat, tindakan lanjutan seperti penggunaan laser juga tersedia.
Tapi sebelum dilakukan tindakan, pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan seperti CT scan atau Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP) untuk memastikan lokasi dan jenis batu.