Gempa dan Tsunami Rusia

Akhirnya Terungkap Alasan Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Sampai Timbulkan Tsunami Dahsyat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TSUNAMI RUSIA - Empat gelombang tsunami melanda wilayah Severo-Kurilsk di Rusia bagian Timur Jauh setelah gempa magnitudo 8,8 SR pada Rabu (30/7/2025).

Namun, ombak tersebut tidak setinggi ombak di Aceh pada 2004 dan di Jepang pada 2011 yang mencapai puluhan meter.

"Ketinggian gelombang tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dasar laut di dekat pantai dan (bentuk) daratan tempat gelombang tsunami tiba," kata Lisa McNeill, profesor bidang tektonik di University of Southampton.

"Faktor-faktor ini, ditambah faktor kepadatan penduduk di pesisir pantai, mempengaruhi seberapa serius dampak yang ditimbulkan," tambahnya.

Laporan awal dari Lembaga Survei Geologi AS menyebutkan gempa berpusat pada kedalaman yang cukup sempit, sekitar 20,7 km di bawah permukaan bumi.

Hal ini dapat menyebabkan pergeseran dasar laut yang lebih besar dan gelombang tsunami yang lebih besar. Namun, sulit untuk mengetahui dengan pasti begitu cepat setelah kejadian.

"Salah satu kemungkinannya adalah bahwa permodelan tsunami (yang dibuat lembaga survei dan badan geofisika) mengambil perkiraan kedalaman gempa yang konservatif," kata Hicks kepada BBC News.

Jika permodelan dibuat dengan menggeser gempa bumi 20 kilometer lebih dalam, sambungnya, kedahsyatan gelombang tsunami bisa berkurang secara signifikan.

Sistem peringatan dini yang lebih baik

Aspek penting lainnya adalah pengembangan sistem peringatan dini.

Karena banyaknya kejadian gempa bumi di wilayah Pasifik, banyak negara memiliki pusat tsunami. Lembaga-lembaga tersebut mengirimkan peringatan agar penduduk mengungsi.

Tidak ada sistem seperti itu ketika tsunami 2004 terjadi sehingga banyak orang tidak punya waktu yang cukup untuk mengungsi.

Lebih dari 230.000 orang meninggal dunia di 14 negara di Samudra Hindia, termasuk di Aceh, Indonesia.

Sistem peringatan dini sangat penting karena keterbatasan kemampuan para ilmuwan untuk memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi.

Lembaga Survei Geologi AS mencatat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di wilayah yang sama 10 hari sebelumnya.

Mungkin itu gempa awal, tapi itu bukan alat prediksi gempa bumi di masa depan, jelas McNeill.

"Meskipun kita dapat menggunakan GPS untuk mengetahui seberapa cepat lempeng bergerak, pergerakan lempeng saat ini, dan kapan gempa bumi sebelumnya terjadi, kita hanya dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat prakiraan kemungkinan terjadinya gempa bumi," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini