Gempa dan Tsunami Rusia

Akhirnya Terungkap Alasan Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Sampai Timbulkan Tsunami Dahsyat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TSUNAMI RUSIA - Empat gelombang tsunami melanda wilayah Severo-Kurilsk di Rusia bagian Timur Jauh setelah gempa magnitudo 8,8 SR pada Rabu (30/7/2025).

Namun, proses ini tidak selalu mulus. Seringkali lempeng bisa tersangkut saat bergerak melewati satu sama lain. Lempeng yang berada di atas bisa juga terseret ke bawah.

Gesekan ini dapat berlangsung selama ribuan tahun, tetapi kemudian dapat tiba-tiba dilepaskan hanya dalam beberapa menit.

Proses ini dikenal sebagai gempa bumi megathrust.

"Ketika kita berpikir tentang gempa bumi, kita biasanya membayangkan pusat gempa sebagai sebuah titik kecil di peta. Namun, untuk gempa bumi yang begitu besar, patahannya akan pecah dalam jarak ratusan kilometer," jelas Stephen Hicks, dosen seismologi lingkungan di University College London.

"Jumlah selip dan luas area patahan inilah yang menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi," tambahnya.

Gempa bumi terbesar dan tercatat dalam sejarah, yang mencakup gempa di Chile, Alaska, dan Sumatra, semuanya merupakan gempa bumi megathrust.

Semenanjung Kamchatka rentan mengalami gempa besar.

Faktanya, gempa berkekuatan magnitudo 9,0 pada 1952 terjadi kurang dari 30 km dari gempa pada 30 Juli, demikian ungkap Lembaga Survei Geologi AS.

Gempa Rusia tak menimbulkan tsunami dahsyat

Pergerakan lempeng tektonik secara tiba-tiba dapat memindahkan air laut di atas lempeng. Air laut tersebut kemudian dapat bergerak ke garis pantai. Inilah yang disebut sebagai tsunami.

Di lautan dalam, tsunami dapat bergerak dengan kecepatan lebih dari 800 km per jam, hampir sama dengan kecepatan pesawat penumpang.

Di lautan dalam, jarak antar ombak sangat panjang dan ombaknya tidak terlalu tinggi, jarang yang tercatat lebih dari satu meter.

Namun, ketika tsunami memasuki perairan dangkal di dekat daratan, kecepatannya melambat sekitar 32-48 km per jam.

Jarak antara ombak kemudian memendek dan ombak bertambah tinggi sehingga dapat menciptakan tembok air di dekat pantai.

Meski demikian, tidak ada jaminan bahwa gempa bumi yang sangat kuat akan menyebabkan tsunami sangat tinggi yang menjangkau jauh ke daratan.

Gempa di Semenanjung Kamchatka pada 30 Juli memicu gelombang tsunami setinggi empat meter di beberapa bagian Rusia timur, menurut pihak berwenang Rusia.

Halaman
1234

Berita Terkini