Saya melihat ada kebutuhan khusus yang masyarakat perlu, yaitu listrik. Nah, Alhamdulillah Pak gubernur ketika kami menyampaikan aspirasi di paripurna menyambut dengan baik.
Pak gubernur (Sulut) telah memberintahkan dinas terkait dengan PLN, agar listrik di Gangga ini InsyaAllah diharapkan sebelum 17 Agustus 2025 sudah bisa menyala 1 kali 24 jam dengan langkah nyata pembelian 2 genset yang baru yang akan diperbantukan di sana,” ujar Amir.
Saran Amir Liputo
Amir Liputo menyarankan sebaiknya semua penumpang itu harus melalui pembelian tiket di loket. Jadi tidak boleh lagi ada penumpang yang membeli tiket di atas kapal. “Ya kalau pun memang terasa mahal barangkali pemerintah Kabupaten Talaud dapat bersinergi dengan pemerintah provinsi. Memang kalau ada warga-warga kurang mampu itu kan kita bisa beri subsidi,” ujar Amir.
Amir kemudian menyorot dengan data manifes KM Barcelona VA. Menurut dia
tidak menjadi elok kalau di manifes (terdata) ada 200 penumpang, kemudian yang terjadi ada 670 an penumpang sekian di kapal.
Berarti lebih dari 200 persen itu tidak membeli tiket secara resmi tapi nanti membeli di kapal. Nah yang konyolnya di kapal ini kan nama-nama mereka tidak dicatat di dalam manifes.
“Kalau terjadi sesuatu seperti ini kan akan sulit. Kita tidak tahu siapa yang naik dan kalau terjadi kecelakaan siapa yang ditemukan siapa belum itu akan menyulitkan. Jadi saran saya yang pertama di pelabuhan itu harus diperketat. Semua penumpang yang naik ke kapal itu harus mempunyai tiket dan terdaftar di manifes,” ujar Amir.
Yang kedua kata Amir di pelabuhan dalam hal ini syahbandar itu harus memastikan kapal berangkat dengan muatan yang memenuhi syarat.
Jadi tidak boleh kapal berangkat kalau tidak memenuhi syarat baik kelayakan berlayar maupun kelayakan cuaca dan yang paling penting penumpang yang naik ini sesuai dengan kapasitas daripada kapal itu sendiri dengan memperhatikan kelayakan kapal.
Kemudian yang ketiga, kata Amir tolong diperhatikan muatan-muatan yang ada di kapal jangan sampai ada muatan di kapal seperti cairan yang mudah terbakar dan sebagainya.
“Karena namanya berlayar kan kita tidak bisa mengawasi orang per orang, bisa saja ada yang merokok dan sebagainya dan yang paling penting juga agar peralatan keselamatan di kapal itu terpenuhi. Kita lihat kemarin dari kejadian KM Barcelona itu sekoci yang ada di kapal itu, mana tidak dipergunakan sama sekali. Ya kan? Apakah karena awak kapal panik atau mereka justru tidak tahu menggunakan ini, ini kan yang susah,” ujar Amir.
Lanjut Amir, kita bersyukur kejadian itu terjadi di siang hari atau di pagi hari. “Coba kalau malam hari. Saya rasa korban akan lebih banyak. Pasti masyarakat sekitar juga sedang tertidur. Nah ini cuma karena pagi hari menjelang siang jadi aktivitas masyarakat kan sudah beraktivitas di pulau-pulau itu. Sehingga mereka bisa melihat ada kebakaran dan ada yang perlu ditolong,” ujar Amir. (ord)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.