Mereka kecewa dengan kesigapan anak buah kapal (ABK) saat terjadi insiden terbakarnya KM Barcelona 5.
Pasalnya, mereka tidak diberikan life jacket saat terjadi kebakaran kapal.
"Saya tidak diberikan life jacket, tetapi karena tahu berenang sehingga bisa bertahan sampai ada nelayan yang bantu evakuasi," ujar seorang penumpang bernama Supriadi, Senin (22/7/2025).
Banyak sekali penumpang yang tidak kebagian life jacket.
"Bukan cuma saya saja tidak ada life jacket, ada juga penumpang yang lain tidak pakai. Kami menduga life jacket yang tersedia hanya sedikit sehingga tidak kebagian," jelas Supriadi.
Hal lain yang disesali adalah beberapa ABK justru terlebih dahulu menyelamatkan diri.
"Yang saya tahu ABK terlebih dahulu bertugas selamatkan penumpang, namun mereka dahulu melompat ke laut," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah harus mengevalusi standar keamanan KM Barcelona VA agar tidak terjadi hal yang sama.
"Harus periksa kelayakan kapal untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini terjadi lagi ke depannya," pungkasnya.
Asal Api
Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus mengungkap kronologi kebakaran KM Barcelona VA.
Awalnya, kapal bergerak dari Pelabuhan Melonguane, Kepulauan Talaud, sekira pukul 00.00 Wita.
Kemudian kapal singgah di Pelabuhan Lirung untuk memuat penumpang lainnya dan bergerak sekira pukul 02.00 Wita.
Dari situ kapal terus bergerak dan terjadi kebakaran pukul 12.00 Wita di Pulau Talise.
Menurut Yulius, api tersebut diduga muncul dari salah satu kamar penumpang.
"Terinformasi asap keluar dari kamar nomor 33, tapi kita akan cek kebenaranya lebih lanjut," jelasnya.