KM Barcelona Alami Musibah

Muncul Lagi Pengakuan Penumpang Detik-detik KM Barcelona VA Terbakar: Semua Saling Berebut Pelampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH KORBAN: Kolase foto kapal KM Barcelona VA yang terbakar dan sosok Evi Sihite korban kebakaran KM Barcelona VA, saat berada di RSUD Maria Walanda Maramis di Airmadidi, Minahasa Utara, Sulut, Senin (21/7/2025). Evi juga mengaku para penumpang saling berebutan mengambil alat pelampung.

"Saat terjadi kebakaran kita tidak mendapat pemberitahuan, kita hanya melihat orang-orang sudah berlarian, sehingga kita juga ikut lari dan tidak sempat amankan barang" lanjut Evi.

Penumpang Saling Berebut Pelampung

Evi juga mengaku kecewa, tidak ada pemberitahuan soal kebakaran padahal sebelum kejadian ada pengumuman pemeriksaan tiket, perlengkapan safety pun tidak lengkap sehingga para penumpang saling berebutan mengambil alat pelampung.

Untungnya suami mendapatkan dua pelampung, namun satu pelampung diberikan ke orang lain karena ada yang memangil suaminya.

"Saya kecewa karena perlengkapan safety kurang, kita penumpang berebutan mengambil pelampung, untung suami saya dapat 2 pelampung namun satu diberikan ke penumpang lain" kata Evi.

Evi mengaku tidak melihat ABK atau Nahkoda KM Barcelona saat proses menyelamatkan diri.

Evi Tolong Anak yang Tidak Menggunakan Pelampung

Saat akan melompat ada anak yang minta tolong karena tidak menggunakan pelampung.

"Saya dan suami menyelamatkan satu anak karena tidak ada pelampung" lanjut Evi.

Saat berada di laut anak tersebut digendong, anak itu juga meminta agar tidak di lepas.

"Jadi anak itu kita gendong, dan sambil ketakutan anak itu minta agar tidak melepasnya" kata Evi.

Hingga akhirnya mereka diselamatkan oleh kapal nelayan.

Kejadian ini membuat Evi syok dan trauma, apalagi sempat terapung di laut sekira 2 jam sebelum diselamatkan.

Harapan Evi, kapal penumpang itu harus lebih safety lagi dan kiranya ada ganti rugi karena kerugian yang dialami cukup besar, barang-barang seperti laptop ada dua dan hanphone tidak terselamatkan.

"Saya syok dan trauma, selama dua jam terapung di laut. Harapan saya alat keselamatan di kapal agar lebih diperhatikan lagi, misal seperti sedia alat pelampung di setiap ruangan agar jika terjadi hal tak diinginkan para penumpang tidak berebut" ucap Evi.

"Berharap bisa mendapat ganti rugi untuk semua korban" tutup Evi.

ABK Lebih Dulu Melompat

Hal itupun membuat penumpang kecewa.

Halaman
1234

Berita Terkini