Di Kotamobagu Langka
Legislator DPRD Sulawesi Utara, Jeane Laluyan mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bergerak untuk mengatasi kenaikan harga beras.
Saat ini, harga beras premium di Sulawesi Utara sudah mendekati Rp 20 ribu per kilogram.
"Pemerintah daerah harus cepat, turun lapangan dan gelar operasi pasar. Gerakan Pangan Murah perlu dilakukan segera untuk mencegah dampak lebih parah akibat kenaikan harga beras ini," kata politisi PDIP ini kepada Tribunmanado.com, Kamis (10/7/2025).
Kata Anggota Komisi II ini, operasi pasar dapat mengintervensi sekaligus stabilisasi harga.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Utara Besok Jumat 11 Juli 2025
Baca juga: Prakiraan Cuaca Manado Sulut Besok Jumat 11 Juli 2025
Selang sepuluh hari terakhir, Komisi II DPRD Sulut turun lapangan dan menemui masyarakat.
"Kasihan masyarakat yang hanya kuli bangunan. Mereka saat ini minim pekerjaan karena efisiensi anggaran. Harga beras sekilo Rp 17 ribu, pendapatan hariannya bisa saja hanya untuk beli beras," kata legislator asal Manado ini.
Ia berharap pemerintah bisa melakukan terobosan ada bantuan sosial beras untuk masyarakat miskin di tengah gejolak saat ini.
"Kami minta aparat juga turun tangan jangan sampai ada permainan, spekulan, dan aksi borong," katanya.
Terkait itu, Komisi II DPRD Sulawesi Utara yang membidangi Dinas Pertanian Peternakan; Dinas Perindag serta instansi terkait seperti Bulog telah mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Pasalnya, temuan di lapangan di Kota Kotamobagu, beras langka.
Sementara konfirmasi Dinas Pangan Daerah dan Bulog pasokan beras SPHP dari pusat sementara dihentikan.
"Laporan dari Dinas Pertanian bahwa stok beras hasil panen surplus, itu yang akan kami klarifikasi," jelas srikandi yang dikenal vokal ini.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.