Sulawesi Utara

Legislator DPRD Sulawesi Utara Amir Liputo Minta Pemerintah Perhatikan Harga Beras yang Meroket

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPRD SULUT - Anggota DPRD Sulawesi Utara, H. Amir Liputo. Ia meminta Pemprov Sulut mengintervensi harga beras yang saat ini sudah mahal.

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Anggota DPRD Sulawesi Utara asal Kota Manado H. Amir Liputo mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengambil langkah serius terkait kenaikan harga beras. 

Saat ini, harga beras premium di pasaran Kota Manado sudah di angka Rp 17 ribuan per kilogram

"Kami mohon pak gubernur dan jajaran serta pihak terkait seperti Disperindag, Bulog untuk melakukan stabilisasi harga beras dengan operasi pasar," kata politisi PKS ini, Kamis (10/7/2025). 

Liputo bilang, beberapa hari terakhir ia menerima banyak keluhan dari warga Manado terkait harga beras. 

Khususnya sulitnya mendapatkan Beras SPHP yang biasa disalurkan Bulog. 

"Ini persoalan serius jika tidak ditangani bisa menimbulkan masalah baru," ujar Amir lagi. 

Dari hasil penelusurannya, beras pun langka di wilayah Bolaang Mongondow Raya, yang notabene daerah sentra penghasil komoditas pokok tersebut. 

"Saya dapat info dari Inobonto (Bolmong) bahwa susah juga di sana. Ini artinya sudah gawat," katanya. 

Liputo berharap agar pemerintah segera mengambil langkah tegas.

Bulog perlu melakukan stabilisasi harga dengan melakukan operasi pasar di pasar-pasar sentral yang menjadi tempat belanja masyarakat. 

DPRD SULUT - Anggota Komisi II DPRD Sulawesi Utara, Jeane Laluyan. Ia menyebut stok beras di Kotamobagu langka dan penyaluran SPHP dihentikan sementara. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

Kedua, melakukan sidak ke tempat-tempat penjualan beras, terutama beras Bulog.

"Agar supaya masyarakat yang ekonominya kurang mampu bisa mendapatkan beras sebagaimana harga beras disubsidi Bulog atau pemerintah," jelasnya. 

Ia juga minta aparat turun tangan jika ada indikasi permainan spekulan yang memanfaatkan kondisi kurangnya stok beras.  

Penilaiannya, ada kecenderungan bahan pokok di pasar mulai menipis.

"Karena stok terbatas, harga-harga naik," ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini