TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulog Sulawesi Utara Gorontalo memberikan penjelasan menyusul viralnya isu beras plastik belum lama ini.
Kepala Bulog Sulut Gorontalo, Ermin Tora mengatakan, informasi itu keliru alias hoaks yang sengaja disebar untuk menimbulkan keresahan.
Ermin menjelaskan, Bulog melakukan proses pembelian, penyimpanan dan pengemasan beras SPHP maupun premium sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Kami sudah cek di lapangan. Kami juga melakukan uji tanak (masak) berasnya layak konsumsi dan informasi itu hoax," kata Ermin kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (14/8/2025).
Kemudian, dilakukan pengujian dengan cara beras SPHP disangrai. Hasilnya beras hangus. "Kalau plastik kan dia pasti meleleh, ini justru gosong," katanya lagi.
Ia merinci, dalam proses penyimpanan, pengemasan, bahkan distribusi, semuanya terpantau oleh sistem.
"Semuanya direkam, termasuk proses penimbangan, pengemasan. Itu tujuannya untuk meminimalisir penyelewengan," kata Ermin lagi.
Bulog Sulutgo bahkan telah mendatangi beberapa penerima bantuan pangan. Para penerima ini menyatakan kondisi beras SPHP bagus.
"Ada yang bilang, sudah habis 10 kilogram dan masih ada lagi, mereka bilang kalau bisa ada bantuan lagi," jelasnya.
Bulog Sulut Gorontalo berharap semua pihak bekerja sama dan bijaksana menerima informasi.
Ermin menegaskan, semua program pemerintah--termasuk Bantuan Pangan--tujuannya untuk memberikan manfaat positif kepada masyarakat.
Pihaknya berharap penjelasanini dapat menenangkan masyarakat dan menghentikan penyebaran informasi tidak benar.(ndo)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.