TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Banyak warga Sulawesi Utara bekerja di Kamboja, termasuk Manado.
Kadisnaker Manado Paul Sualang menegaskan, warga Manado yang bekerja di Kamboja tidak terdata di pihaknya.
Hal ini dikarenakan mereka berstatus ilegal.
"Hanya menggunakan visa kunjungan. Mereka terlebih dahulu ke Singapura kemudian
menyeberang ke sana," katanya, Senin (16/6/2025).
Pemerintah Indonesia sendiri tidak punya perjanjian kerja sama dengan Kamboja di bidang ketenagakerjaan.
"Dengan Kamboja dan beberapa negara lainnya tidak ada perjanjian kerjasama ketenagakerjaan," katanya.
Disnaker Manado pun gencar sosialisasi ke masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan iming-iming bekerja di Kamboja dengan gaji besar.
Ragu Namun Tetap Berangkat
Sejumlah warga Sulut mengaku memperoleh ancaman setelah ragu untuk berangkat Kamboja.
Mereka sudah dikirimi tiket ke Kamboja oleh pihak tertentu.
"Kami jadi takut melihat banyak masalah yang menimpa tenaga kerja di sana, tapi kami diancam akan dituntut," kata seorang pria yang dicegat polisi saat hendak berangkat ke Kamboja beberapa hari lalu.
Karena takut ia nekat berangkat.
Namun, aparat Polsek Bandara Sam Ratulangi kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Ia mengaku senang.
Baca juga: Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Jika Sudah Terverifikasi, Bila Gagal Login JMO, Ini Cara Mengatasinya
Baca juga: Dorong Peningkatan SDM, Disnakertrans Boltim Lepas Peserta Pelatihan Operator Alat Berat ke Minut
"Rasanya lega, ini jalan yang salah," katanya.