Namun, ia menilai bahwa dampak positif program ini masih belum terlalu terasa signifikan.
"Ya, anak-anak memang tidak lagi lapar di sekolah dan lebih sedikit jajan. Tapi kalau bicara soal menekan stunting atau penguatan SDM, itu masih jauh dan butuh waktu lama untuk dievaluasi secara menyeluruh," terangnya.
Di sisi lain, Meike juga mengingatkan soal potensi efek negatif program ini terhadap peran keluarga.
Ia khawatir, tanggung jawab pemenuhan gizi yang semestinya berada di pundak keluarga, malah dialihkan sepenuhnya ke negara.
"Kalau dibiarkan begitu, anak-anak bisa bergantung pada suplai negara. Padahal, kualitas makanan dari rumah biasanya lebih baik jika disiapkan oleh orang tua," tutupnya. (Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.