KONI Sulut

Perjalanan KONI Sulut Tahun 2025-2029, Dari Proses Seleksi hingga Ditempah di Rindam XIII/Merdeka

Penulis: Rhendi Umar
Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SELEKSI: Perekrutan pengurus KONI, proses penjaringan dan penyaringan melibatkan Musyawarah Olahraga Kabupaten/Kota (Musorkab/Musorkot) dan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov), berjalan aman hingga melahirkan Ketum KONI Sulut Brigjen TNI (Purn) Bonifacius Jerry Waleleng

"Saya harap Gubernur panggil mereka kembali ke Sulut untuk menghadapi PON 22 di NTT dan NTB. Jangan biarkan atlit Sulut membela mewakili daerah lain," pesannya sembari menambahkan, Pak Gubernur Saya titipkan KONI Sulut dan pengurus KONI Sulut yang baru dilantik.

Gayung bersambut, Gubernur Sulut Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus SE mengatakan, Atlit yang pindah ke daerah lain diyakini akan dikembalikan. 

"Jika saling bergandengan tangan saya yakin pasti bisa. Bidang prestasi harus duduk bersama, perlu merumuskan bagaimana tingkatkan prestasi atlit," ungkap Gubernur Yulius.

Dia pun meminta semua pengurus KONI memiliki visi memajukan olahraga di Sulut.

"Hati ini harus terus membara untuk cita-cita kita bisa kita raih. Mari kita bekerja sama untuk Sulut, atlit kita harus sehat dan harus berprestasi dibidang olahraga. Saya yakin akan lebih baik dengan capaian lalu. Saya punya program jitu agar punya semangat dedikasi mencapai prestasi terbaik dan buktikan kita mampu," terang Gubernur Sulut ini.

OUTBOUND RINDAM XIII MERDEKA*

Rombongan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) periode 2025-2029 tiba di Rindam XIII Merdeka, Kota Tomohon.

Mereka mengadakan kegiatan Outbond.

Dengan seragam loreng Bela Negara, Pengurus KONI Sulut langsung disambut Komandan Dodik Bela Negara Rindam XIII Merdeka, Letkol Infantri Drs Masgen Abas dan pasukan Rindam XIII MERDEKA.

Tidak terkecuali, pengurus KONI Sulut yang kali ini dipimpin Sekretaris Umum Dr Magdalena Wullur SE MM MAP CMILT langsung disuguhkan dengan baris berbaris dibawah terik matahari dan dilanjutkan cek kesehatan tim kesehatan Rindam.

Saat dalam kegiatan ala militer di Rindam tidak ada lagi panggilan ketua atau anggota. 

"Disini (Rindam XIII Merdeka) hanya ada dua panggilan yakni, pelatih dan peserta. Jadi ikut aturan dan arahan yang diberikan pelatih," tegas Letkol Infantri Drs Masgen Abas.

Belum juga hilang rasa lelah dibawah terik matahari, peserta (pengurus KONI Sulut) sudah diperintahkan kembali berbaris rapi menuju aula Daan Mogot tempat pembukaan upacara outbound.

Kebersamaan dan kekompakan pun diuji. Cara berjalan, berbaris, wajib izin keluar barisan, duduk, hingga menuju ke meja makan, cara makan sampai selesai makan pun wajib ikuti perintah pelatih. 

Tidak sampai situ, waktu makan pun diatur dan tidak bisa berbicara waktu menyantap masakan juru masak personil TNI Rindam XIII Merdeka yang disajikan diatas ompreng mengkilap.

Halaman
1234

Berita Terkini