Sementara dari sisi internal, kesalahan dalam proses konstruksi menjadi salah satu penyebab utama.
Ia menyoroti kurangnya pemadatan, pencampuran material yang tidak tepat, hingga tenaga kerja yang tidak profesional.
“Mohon maaf, mungkin SDM yang terlibat belum profesional. Ini berdampak langsung pada kualitas akhir jalan. Kalau materialnya juga tidak memenuhi standar, jalan akan cepat rusak,” ungkapnya.
Soukotta menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan setiap tahap dalam pembangunan jalan.
Mulai dari pemilihan material, proses pengerjaan, hingga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat.
“Pemeliharaan rutin juga penting, termasuk sistem drainase yang baik dan klasifikasi bobot kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut,” tutupnya. (pet)