Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID- Kerusakan jalan di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semakin menjadi perhatian publik.
Tak hanya terjadi di kawasan pelosok, bahkan di beberapa titik di pusat kota pun kondisi jalan mulai memprihatinkan.
kondisinya berlubang, bergelombang, hingga amblas.
Hal ini menuai keluhan dari masyarakat yang khawatir akan keselamatan pengguna jalan.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado, Dwars Soukotta, memberikan pandangannya, Minggu (25/5/2025).
Ia menekankan bahwa infrastruktur jalan merupakan unsur vital dalam pembangunan daerah karena berkaitan langsung dengan keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan masyarakat.
“Jalan yang baik harus dibangun sesuai dengan standar yang berlaku. Desain jalan harus memperhitungkan kecepatan, bobot, dan volume kendaraan yang akan melintas,” ujar Soukotta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kualitas konstruksi memegang peranan penting.
“Mutu material harus baik agar jalan bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Tak kalah penting, drainase juga harus optimal agar air tidak menggenangi jalan dan menyebabkan kerusakan,” tambahnya.
Menurutnya, penyebab jalan rusak atau amblas di Sulut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.
Dari sisi eksternal, beban kendaraan yang berlebihan menjadi salah satu pemicu utama.
“Jalan perkotaan yang awalnya didesain untuk kendaraan ringan kini sering dilalui kendaraan proyek yang bermuatan berat. Ini jelas mempercepat kerusakan,” ujarnya.
Faktor cuaca juga berkontribusi besar, terutama saat terjadi hujan ekstrem.
Selain itu, kondisi lingkungan dan struktur tanah juga perlu diuji terlebih dahulu sebelum pembangunan jalan dilakukan.
“Kalau tanah tidak stabil, harus ada perlakuan khusus. Ini biasanya dilakukan lewat uji laboratorium sebelumnya,” jelas Soukotta.