Sejak sang ibu pergi meninggalkan rumah, Josua tinggal berdua saja dengan ayahnya yang sedang sakit.
Tak ada ibu, tak ada saudara.
Hanya mereka berdua bertahan di rumah kecil yang berdiri di atas lahan milik orang lain.
Sepulang sekolah, Josua tak langsung beristirahat seperti teman-temannya.
Ia justru bekerja sebagai buruh bangunan dan pengangkut sampah demi membeli beras dan memenuhi kebutuhan hidup bersama ayahnya.
Ia masih terus melangkah, membawa harapan, cinta, dan keteguhan dalam hati kecilnya yang luar biasa besar.
Josua bukan hanya bocah biasa.
Ia adalah pejuang kecil serta pahlawan keluarga di tengah kerasnya hidup di kota pelabuhan itu.
“Sepulang sekolah saya langsung kerja, yang penting bisa makan bersama bapak,” ucap Josua dengan polos.
(TribunManado.co.id/Fis)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK