Sosok Inspiratif

Josua Lahama Anak SMP di Bitung Kerja Demi Rawat Ayah Sakit, Lurah Kagum dan Sebut Banyak yang Bantu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSOK JOSUA: (kiri) Rhina Squanita Tewuh Lurah Wangurer Barat, Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). (kanan) Josua Lahama.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Josua Lahama, bocah laki-laki berusia 13, pejuang kecil di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) yang merawat ayahnya yang sakit dan jadi tulang punggung keluarga ternyata sudah lama dibantu Lurah Wangurer Barat, Rhina Squanita Tewuh.

Lurah saat ditemui di kantornya mengatakan, sejak Januari 2023 menjabat di wilayah tersebut sudah mengetahui cerita Josua.

Ternyata Lurah tak tinggal diam.

Baca juga: Sosok Josua Lahama Remaja di Bitung, Kerja Buruh Bangunan Hidupi Ayah Sakit Parah, Kapolres Terharu

Sang lurah bersama pihak kelurahan, kolom jemaat GMIM, serta Puskesmas setempat telah beberapa kali turun langsung membantu keluarga Josua.

“Kami tak lepas tangan.

Kolom, jemaat, dan pihak kesehatan juga sudah banyak membantu. 

Ayah Josua juga sejak sakit mendapat layanan BPJS Kesehatan secara gratis,” kata Rhina, Senin 21 April 2025.

Sang lurah tak bisa menyembunyikan kekagumannya kepada bocah Josua.

“Josua anak yang sangat rajin dan dengar-dengaran.

Ia juga rajin beribadah.

Kami bangga padanya,” ujarnya.

Lurah menyebut, saat ini ayah Josua belum bisa beraktivitas normal masih tidur-tidur belum bisa berjalan.

Sebelumnya, di sudut Kelurahan Wangurer Barat, Lingkungan V RT 22, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara, tersimpan kisah haru yang menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya.

Namanya Josua Lahama, bocah laki-laki berusia 13 tahun.

Ia kini duduk di bangku kelas 7 SMP, namun kehidupan yang ia jalani tak seperti anak-anak seusianya.

Sejak sang ibu pergi meninggalkan rumah, Josua tinggal berdua saja dengan ayahnya yang sedang sakit. 

Tak ada ibu, tak ada saudara.

Hanya mereka berdua bertahan di rumah kecil yang berdiri di atas lahan milik orang lain.

Sepulang sekolah, Josua tak langsung beristirahat seperti teman-temannya.

Ia justru bekerja sebagai buruh bangunan dan pengangkut sampah demi membeli beras dan memenuhi kebutuhan hidup bersama ayahnya.

Ia masih terus melangkah, membawa harapan, cinta, dan keteguhan dalam hati kecilnya yang luar biasa besar.

Josua bukan hanya bocah biasa. 

Ia adalah pejuang kecil serta pahlawan keluarga di tengah kerasnya hidup di kota pelabuhan itu.

“Sepulang sekolah saya langsung kerja, yang penting bisa makan bersama bapak,” ucap Josua dengan polos.

(TribunManado.co.id/Fis)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Berita Terkini