“Di Desa Palaes ini, kesadaran masyarakat untuk menjaga mangrove sudah muncul karena ekosistem ini telah menjadi sumber pendapatan melalui wisata mangrove yang sudah berjalan di sini,” jelas Abdul.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bumi Tangguh, Dennie Mamonto, mengatakan, melibatkan kelompok perempuan dalam upaya pelestarian mangrove adalah langkah strategis untuk menjaga lingkungan sekaligus menciptakan manfaat ekonomi bagi komunitas pesisir.
“Dengan peran aktif mereka kita dapat memastikan bahwa ekosistem mangrove tetap lestari di tengah laju pembangunan dan pertumbuhan wisata di kawasan ini,” kata Dennie.(ndo)