Bima tidak memerinci jadwal kedatangan dan jumlah pasti kepala daerah PDIP yang akan bergabung.
"Saya mendengar kemungkinan (masuk) bertahap, tapi jumlahnya kita tidak tahu," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepala daerah dari PDI-P untuk menunda mengikuti retreat di Akademi Militer yang dimulai pada Jumat (21/2/2025) kemarin.
Surat instruksi tersebut bernomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada 20 Februari 2025 malam sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.
"Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada tanggal 21 - 28 Februari 2025,” ujar Megawati dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025).
Megawati pun meminta kepada semua kepala daerah dari PDI-P yang sudah telanjur berangkat menuju ke lokasi agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.
Belakangan, sinyal para kader PDI-P yang hendak bergabung dalam acara retreat semakin kuat setelah pengurus DPP PDI-P Pramono Anung yang juga Gubernur DKI Jakarta bertolak ke Magelang, Sabtu (22/2/2025).
Ia datang ke Magelang untuk berkomunikasi dengan Kemendagri terkait penundaan retreat kepala daerah tersebut. Saat ini dari data PDI-P ada 55 kepala daerah dari kader mereka yang masih menunggu perintah DPP untuk mengikuti retreat.
Serba-serbi Kegiatan Retreat Kepala Daerah di Magelang
Beragam peristiwa terjadi pada hari ketiga retreat di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025).
Mulai dari kondisi kesehatan beberapa peserta yang menjadi perhatian, hingga isu yang paling diminati.
Kepala daerah yang berjumlah 450 orang itu memulai hari dengan aktivitas peribadatan.
Mereka berpencar, ada yang ke gereja, wihara, dan pura.
Sedangkan untuk yang Muslim, telah disediakan tenda masjid.
Pagi yang dimulai dengan kekhusyukan ibadah tersebut kemudian dilanjutkan dengan materi dari Lembaga Ketahanan Nasional.
Berselang beberapa saat, terdengar kabar bahwa ada kepala daerah yang tumbang.