Selain itu, Pegadaian juga menyediakan deposito emas melalui aplikasi Pegadaian Digital, yang memungkinkan nasabah dan investor untuk mengelola investasi dengan mudah dan aman kapan saja dan di mana saja.
Telisa menambahkan, pengalaman Pegadaian dalam bisnis emas membuat perusahaan ini siap memimpin sektor jasa bullion, baik dalam pinjaman ritel, tabungan, maupun perdagangan.
Mengingat 90 persen dari bisnis Pegadaian berkaitan dengan emas, mereka memiliki keunggulan kompetitif yang kuat.
"Dari pengalaman di berbagai negara, pengembangan ekosistem bullion bisa memakan waktu hingga belasan tahun agar semuanya berjalan efektif. Namun, dengan pengalaman panjang Pegadaian di bisnis emas, saya optimis waktu yang diperlukan bisa lebih singkat dengan dukungan sinergi dari berbagai pihak," ungkap Telisa.
Dalam upaya mengembangkan ekosistem bisnis emas di Indonesia, Pegadaian memaksimalkan potensi bisnis bullion dengan menyiapkan uji sistem terhadap pengembangan layanan bullion.
Baca juga: Ole Romeny Cs Disumpah WNI Hari Ini, Bisa Diturunkan Saat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3
Baca juga: Ini yang Harus Jadi Fokus YSK - Victor Saat Pimpin Sulawesi Utara Menurut Pengamat Politik
Hal ini mencakup layanan Tabungan Emas Plus, perdagangan emas, dan infrastruktur pendukung lainnya seperti G-Lab (layanan jasa sertifikasi uji keaslian batu mulia, emas, dan perhiasan PT Pegadaian), Vaulting, dan Refinery Emas.
Dengan hadirnya layanan bullion, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memiliki investasi emas.
Ke depan, Pegadaian akan terus memperluas bisnis di bidang Bullion Services untuk mendukung perekonomian dengan MengEMASkan Indonesia.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.