TRIBUNMANADO.CO.ID – PT Pegadaian mengukir kinerja positif selama semester I tahun 2025. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 29,3 persen YoY dari sebelumnya Rp 93,6 triliun naik menjadi Rp 121,1 triliun.
Kemudian Outstanding Loan (OSL) Gross tumbuh sebesar 31,8% YoY dari Rp77,02 triliun menjadi Rp101,5 triliun.
Sementara itu, Laba Bersih tumbuh sebesar 23,1?ri Rp 2,9 triliun menjadi Rp 3,58 triliun, yang didukung oleh ekspansi jumlah nasabah yang terus bertumbuh.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan dalam keterangan tertulis ke Tribunmanado.co.id, Sabtu (2/8/2025).
Ia menyampaikan, pencapaian tersebut turut dihasilkan dari kinerja Holding Ultra Mikro, kolaborasi Pegadaian bersama BRI dan PNM, serta hadirnya layanan Bank Emas Pegadaian yang semakin menyempurnakan ekosistem emas Pegadaian untuk Meng-Emas-kan Indonesia.
Ini selaras dengan visi Pegadaian sebagai The Leader in Gold Ecosystem and Accelerator in Financial Inclusion.
“Alhamdulillah di usia 124 tahun ini, Pegadaian masih tetap membukukan kinerja yang gemilang. Selain transformasi yang dijalankan, konsistensi yang dilakukan, tentu pencapaian ini tidak luput dari Holding Ultra Mikro yang berhasil mendorong bisnis pembiayaan di Pegadaian," kata Damar.
Dijelaskannya, kehadiran layanan Bank Emas juga semakin menyempurnakan bisnis Pegadaian saat ini.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan literasi mengenai investasi emas bagi masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan,” ujar Damar.
Sejak diluncurkan pada Februari 2025 lalu, Layanan Bank Emas Pegadaian menunjukkan kinerja yang luar biasa melalui produk Layanan Bank Emas terlengkap.
Di antaranya Deposito Emas, Perdagangan Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, dan PMK Emas.
Deposito Emas yang kian diminati masyarakat membukukan saldo sebesar 1,28 ton hingga 1 Juli 2025 ini.
Bahkan kini Pegadaian menyediakan fitur Setor Fisik Emas untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengubah emas fisik yang dimiliki menjadi saldo Tabungan Emas Pegadaian, agar lebih praktis, aman, dan mudah dipantau melalui aplikasi digital Pegadaian.
Sementara itu dari sisi rasio keuangan, Pegadaian dinilai semakin sehat dengan adanya penurunan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) menjadi 0,77% di Semester I Tahun 2025.
Menanggapi capaian ini, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil V Manado, Pratikno, menyatakan, pertumbuhan ini menjadi bukti nyata bahwa strategi bisnis yang dijalankan perusahaan berhasil menyentuh kebutuhan masyarakat hingga ke pelosok daerah.