Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun 2024 tinggal menghitung jam. Lembaran terakhir dari 365 hari segera ditutup.
Warga Sulawesi Utara bersiap mengisi lembaran demi lembaran hari di tahun 2025.
Sepanjang tahun 2024, begitu banyak peristiwa, momentum yang terjadi dan menarik perhatian khalayak di Bumi Nyiur Melambai.
Di bidang ekonomi, tahun 2024 bisa dibilang masih tahun pemulihan dan kebangkitan. Dampak Covid-19 masih terasa. Ekonomi Sulawesi Utara berangsur pulih.
Pakar ekonomi menyebut bahwa "recovery rate" ekonomi Sulawesi Utara sudah di angka 70-80 persen dibanding tahun 2019, sebelum pandemi datang.
Dari sekian banyak momentum ekonomi, ada beberapa yang terekam dan berdampak pada perekonomian Sulawesi Utara.
Berikut ini momentum ekonomi Sulawesi Utara yang menonjol di tahun 2024
Harga daging babi mahal
Dampak wabah African Swine Flu (ASF) yang melanda Sulawesi Utara pada tahun 2023 berdampak sampai tahun 2024. Putusnya rantai produksi babi di Sulut menyebabkan ketimpangan antara produksi (stok) daging babi dengan kebutuhan.
Ketiadaan babi siap potong dalam jumlah besar membuat harga daging babi melesat. Kenaikan harga yang terjadi sejak akhir tahun 2023 berlangsung setahun lebih. Saat ini harga daging babi rata-rata di Sulawesi Utara mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
Langkah Pemprov Sulawesi Utara mendatangkan babi siap potong dari Bali beberapa kali belum mampu mengatasi persoalan.
Meski sekali didatangkan ribuan ekor, tidak mampu memenuhi kebutuhan daging babi di Sulut yang sangat besar setiap hari.
Kunci dari persoalan ini ialah mengembalikan produksi babi seperti sebelum demam ASF terjadi. Dibutuhkan indukan dalam jumlah yang sangat besar disertai ketekunan peternak untuk membudidayakan.
Harga daging babi tinggi berdampak besar pada sektor ekonomi mikro. Tak sedikit pedagang makanan, UMKM pemilik warung makan, restoran, katering maupun ritel yang terdampak.
Antrean Solar Subsidi