Penutur bahasa ini terutama terkonsentrasi di Tababo, Kecamatan Belang, Minahasa Tenggara.
Bahasa Ponosakan oleh para ahli diklasifikasikan sebagai bagian dari rumpun Mongondowik, karena sangat mirip dengan bahasa Mongondow, baik dari segi kosa kata, pengucapan, hingga struktur kalimat.
Bahkan orang yang fasih dan benar-benar menguasai bahasa Mongondow juga bisa memahami apa yang dikatakan oleh pengguna bahasa Ponosakan.
Bahasa Ponosakan termasuk bahasa yang nyaris punah. Bahkan penuturnya saat ini tidak sampai puluhan orang.
Meski begitu pemerintah saat ini mulai mengusahakan berbagai cara untuk melestarikan kembali bahasa ini, salah satunya lewat mata pelajaran khusus bahasa Ponosakan yang diajarkan kepada para siswa Ponosaakan.
Bahasa Lolak
Penutur bahasa Lolak terutama terkonsentrasi di Lolak, Ibu Kota Kabupaten Bolaang Mongondow.
Seperti bahasa Ponosakan, bahasa Lolak termasuk ke dalam bahasa daerah yang nyaris punah.
Saat ini, penutur bahasa lolak tinggal puluhan orang.
Kebanyakan orang di Lolak dalam kesehariannya juga sudah bertutur dengan bahasa Melayu Manado dan Mongondow.
Sebagian ahli mengkasifikasikan bahasa Lolak sebagai bagian dari rumpun Gorontalik bukan Mongondowik.
Namun beberapa ahli lainnya, menganggap bahasa Lolak termasuk rumpun Mongondowik karena dari segi kosa kata serta susunan kalimatnya dan pengucapan setiap kata lebih dekat dengan bahasa Mongondow.
Rumpun Bahasa Sangirik
Bahasa Sangihe
Bahasa Sangihe adalah bahasa yang dituturkan oleh Suku Sangihe.
Yakni salah satu suku di Sulawesi Utara yang umumnya berasal dari Kepulauan Nusa Utara.