TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kota Bitung Sulut miliki 9 fasilitas layanan Poliklinik spesialis.
Ada penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, kebidanan/kandungan, kesehatan mata, saraf, kulit dan kelamin.
Kemudian rehabilitasi medik, forensik dan medikolegal.
Baca juga: Belum Ada Pengembangan di Pelabuhan Petikemas Bitung Sulut, Didorong Jadi Internasional Hub Port
Menurut Direktur RSUD Kota Bitung dr Vivi Tumbel, fasilitas pelayanan tersebut telah di launching saat momentum HUT ke 2 tanggal 10 Oktober 2024.
Launching itu bertepatan dengan momentum HUT ke 34 Kota Bitung.
"Pak Walikota Bitung Maurits Mantiri yang melakukan launching ditandai dengan pengguntingan pita dan melakukan uji coba di klinik penyakit dalam dan saraf," tutur dr Vivi Tumbel, Senin (14/10/2024).
Menurut dokter Vivi sapaannya, RSUD Kota Bitung diresmikan pada Tanggal 10 Oktober 2022 Wali Kota Ir Maurits Mantiri, MM berdasarkan Perwa nomor 28 Tahun 2022 sebagai RS Kelas D Pratama.
RSUD Kota Bitung membuka pelayanan pertama pada tanggal 13 Febebruari 2023 yang terdiri dari Pelayanan Gawat darurat dan Rawat jalan umum
RSUD Kota Bitung naik tipe menjadi RSUD Kelas D pada 30 April 2024.
Saat Ini RSUD dengan luas lahan 36.000 m2 dan luas bangunan 8.451,27 m2 memiliki 120 tempat tidur, perawatan non intensif kelas lama atau 104 tempat tidur perawatan non intensif Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) JKN, dengan 78 tempat tidur 75 persen yang memenuhi 12 Kriteria KRIS JKN.
Sementara itu jumlah tenaga 230 org (TMT 1 Juni 2024), dokter spesialis 20 orang, dokter Umum 11 orang, dokter gigi 2 orang, paramedis atau tenaga lainnya 197 orang.
Pihaknya juga memiliki perencanaan pengembangan layanan kedepan, yaitu program RS pengampu KJSU (Kanker, Jantung, Stroke dan Urologi), syarat administratif sudah dilengkapi dan dikirim ke Kemenkes RI dan Hemodialisa (HD) proses negosiasi dengan KSO.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bitung Dr Piter Lumingkewas bilang, target RSUD Kota Bitung kedepan sudah dibekali sebanyak tiga dengan Kemenkes dalam bentuk workshop.
"Kami upayakan akhir bulan Desember 2024, sudah di akreditas. Sehingga awal November 2024 kerjasama dengan BPJS," jelas Piter Lumingkewas.
Piter kembali menerangkan tentang program BPJS di Bitung sangat luar biasa.
Dengan tanda pagar (tagar), 1 pelayanan pakai KTP, menggunakan BPJS UHC non Cut Off pertama se Sulut.
Berbeda dengan UHC biasa, daftarnya nanti akan berlaku 14 hari kemudian.
"Bagaimana kalau ada kasus hari ini ada warga yang sakit, mau pakai apa. Tapi kalau program di Kota Bitung sejak tahun 2022, daftar hari ini langsung aktif," terangnya.
Kemudian, pihaknya bisa mentake over.
Karena mengenai BPJS di Indonesia ini, tapi tidak aktif atau macet.
Di Kota Bitung ada 50an ribu yang di take over, sehingga BPJS mandiri kelas III macet sudah tidak macet lagi.
"Kalau macet silakan lapor kepada kami," tambahnya.