TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui terkait calon di Pilkada Jakarta masih terus menjadi sorotan.
Sebelumnya disebut-sebut Anies Baswedan bakal mendapat dukungan dari PDIP.
Seperti yang diketahui kini PDIP bisa mengusung calon setelah ada putusan MK.
Hal ini membuat Anies Baswedan makin potensi diusung PDIP.
Namun PDIP memberikan syarat kepada Anies Baswedan jika mau diusung PDIP.
Diketahui sebelumnya Megawati menanggapi soal kabar PDIP mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Namun dalam pidato Ketua Umum PDIP ini menyebut tak mau usung Anies.
Tapi ada pengecualian jika Anies Baswedan memenuhi syarat dari Megawati.
Terkait hal tersebut berikut ini pernyataan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal sosok Anies Baswedan yang disebut-sebut akan diusung partainya sebagai calon gubernur Jakarta.
Awalnya, Megawati bercerita bahwa dirinya melihat spanduk yang sekelompok orang berpakaian merah hitam di depan kantor DPP PDI-P. Namun, Orang-orang tersebut memasang spanduk bergambar Anies Baswedan.
“Tadi di depan itu aku kaget toh yo, ada baju merah hitam, tapi pasang spanduknya suruh gotong Pak Anies ya? Ya toh, siapa yang enggak lihat? Aku aja lihat kok,” ucap Megawati saat berpidato di Kantor DPP PDI-P, Kamis (22/8/2024).
Megawati pun kemudian menanyakan asal kelompok tersebut dan alasannya memasang spanduk Anies. Dia pun mendapatkan penjelasan bahwa kelompok tersebut adalah Satgas yang ingin PDI-P mengusung Anies pada Pilkada serentak 2024.
“Katanya, ‘Oh satgasnya mau dukung Pak Anies itu, Bu’. Oh gitu. Eh aku bilang, enak aja ya, ngapain gue disuruh dukung Pak Anies?” ucap Megawati.
“Dia bener nih kalau mau ama PDI-P? Kalau mau PDI-P, jangan kayak gitu dong ya. Mau enggak nurut ya? Iya dong,” sambungnya.
Megawati pun menyinggung upaya PDI-P yang selama ini sudah susah payah mencari koalisi untuk bisa mengusung kepala daerah.
Namun, kini ada pihak yang justru mendadak meminta partainya mendukung Anies pada Pilkada Jakarta 2024.
“Lho saya tuh jadi suka garuk-garuk kepala lho, enak amat ya. Sekarang kita dicari dukungannya, bingung saya lho. Kamu ke mana ya kemarin sore ya? Lho iyalah, mbok jangan gitu dong,” pungkasnya.
Tanggapan Hasto
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat terbuka terhadap pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasi dukungan terhadap sosok kepala daerah, termasuk Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto, saat ditanya wartawan perihal peryataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di acara pengumuman calon kepala daerah dari PDIP gelombang kedua, yang menyinggung nama Anies Baswedan.
“Ya tadi kan sebenarnya ketika mau masuk, Ibu melihat ada yang menyampaikan aspirasi (agar PDIP mengusung Anies Baswedan--red) kemudian dengan spanduk. Padahal sebenarnya datang saja disampaikan baik-baik,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Politisi asal Yogyakarta ini juga menambahkan, Megawati telah menyampaikan jika sosok yang ingin mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan, ada sejumlah ‘syarat’ telah disiapkan oleh partai.
Di mana, visi-misi calon kepala daerah akan dipersiapkan oleh partai, politik tata ruang harus diperhatikan, upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan, keberpihakan pada wong cilik, ketaatan terhadap ideologi serta berpegang pada platform partai.
“Sekiranya syarat-syarat itu nanti bisa dipenuhi, tentu terbuka suatu ruang untuk bekerja sama,” ujar Hasto.
Hasto juga mengatakan, bahwa pernyataan Megawati tersebut tidak ada kaitannya dengan ketidaksukaan secara personal, termasuk kepada Anies Baswedan.
“Ibu Mega kan tadi mengatakan saya enggak pernah membully orang, saya tidak pernah menyatakan ketidaksukaan pada orang. Yang dilakukan oleh Ibu Mega adalah menjaga nilai-nilai demokrasi, etika, moral, kekuatan, akar rumput, itu yang didengar oleh Ibu Mega,” ungkap Hasto.
Doktor Ilmu Pertahanan ini juga memberikan sinyal bahwa PDIP tidak menutup ruang bagi Anies Baswedan untuk diusung di Pilgub Jakarta.
“Ya selama tadi komitmen terhadap ideologi, keberpihakan pada wong cilik, platform partai, itu dipegang dan bersedia untuk juga memenuhi komitmen, termasuk bagaimana partai menyiapkan visi misi, khususnya tentang politik tata ruang, kemudian bagaimana perestarian dukungan sungai-sungai tata ruang di Jakarta diatur dengan baik, tentu terbuka,” jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto juga mengatakan bahwa PDIP telah membangun komunikasi dengan Anies. Bahkan, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan Anies.
“Ada (komunikasi), bahkan Pak Basarah juga sudah bertemu dengan Pak Anies Baswedan,” ungkap Hasto.
(Sumber Kompas)