STF Seminari Pineleng

70 Tahun Berkiprah, STF Seminari Pineleng Hasilkan 7 Uskup, Segera Kembangkan Program S-2

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC diabadikan bersama para dosen dan alumni STFSP pada acara puncak Dies Natalis Ke-70 STFSP di Kampus STFSP, Pineleng, Minahasa, Kamis (15/8/2024).

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) menggelar puncak acara Dies Natalis Ke-70 di Kampus STFSP, Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (15/8/2024).

Perayaan Ekaristi menjadi yang utama dan pertama dari seluruh rangkaian kegiatan. Misa dipimpin Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.

Uskup didampingi Ketua STFSP Pastor Barnabas Ohoiwutun dan Pastor Amri Wuritimur Pr yang merupakan Ketua Panitia Dies Natalis Ke-70. Juga turut mendampingi dalam misa, puluhan imam yang merupakan alumni STFSP.

Dalam homili, Mgr Rolly menyebut STFSP mengalami banyak perubahan. "Yang tetap adalah mutu pendidikan," kata dia.

Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC bersama para imam yang juga alumni STFSP pada perayaan Ekaristi Dies Natalis Ke-70 STFSP, Kamis (15/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Mengutip kesan dan pesan dari Pastor Johanis Ohoitimur MSC pada buku kenangan Dies Natalis Ke-70 STFSP, Mgr Rolly menyebut STFSP awalnya didirikan untuk pendidikan calon imam.

Nama pertama institusi ini adalah Seminari Agung Hati Kudus Pineleng. Nama itu kemudian menjadi Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng.

Setelah mendapat pengakuan dari pemerintah, nama kampus ini berubah menjadi Sekolah Tinggi Seminari Pineleng.

Dalam perkembangan sejarahnya, namanya disesuaikan dengan spesialisasi keilmuan. Karena itu, nama diubah menjadi Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) yang dipakai sampai sekarang.

Alumnus STFSP, Pastor Rein Saneba dan Jelly Walansendow memandu rangkaian acara Dies Natalis Ke-70 STFSP, Kamis (15/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Seusai misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang dipandu oleh Pastor Rhein Saneba dan Jelly Walansendow.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pastor Amri Wuritimur mengatakan, STFSP memang dibuat untuk karya misi. Baik untuk Gereja partikular maupun internasional.

"Karena itu mahasiswa-mahasiswi kami dibekali dengan wawasan internasional," ujarnya. 

Ia mengatakan, sejak berdirinya pada 1954, STFSP sudah menghasilkan 7 uskup, banyak sekali imam dan awam yang berkualitas.

Uskup Keuskupan Amboina Mgr Inno Ngutra berbicara dalam video yang ditampilkan di layar elektronik pada acara puncak Dies Natalis Ke-70 STFSP, Kamis (15/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Tujuh uskup yang ia maksud yakni Uskup Keuskupan Amboina Mgr Inno Ngutra, Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC dan Uskup Emeritus Keuskupan Manado Mgr Joseph Suwatan MSC.

Lalu Uskup Keuskupan Agung Merauke Mgr Canisius Mandagi MSC, Uskup Emeritus Keuskupan Merauke Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC.

Kemudian Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang dan Uskup Keuskupan Purwokerto Mgr Paschalis Soedita Hardjasoemarta MSC (almarhum).

Halaman
123

Berita Terkini