Pertarungan antara incumbent 01 dan 02 di Minahasa Selatan sudah menjadi hal biasa dalam politik di Indonesia.
"Konflik antar pemimpin di akhir periode jabatan kerap terjadi," kata Affandi.
Dimana masing-masing pihak memiliki 'ego' berkuasa.
Namun, menurutnya, Pilkada kali ini berbeda dengan yang sebelumnya dilakukan serentak di seluruh wilayah, calon tidak bisa memainkan atau mempekerjakan pemain naturalisasi dari luar wilayah.
Menurutnya, semua terkonsentrasi pada wilayah mereka sendiri, dan penggunaan sumber daya APBD sebagai instrumen pemilihan akan diawasi ketat oleh Bawaslu, sehingga setiap pelanggaran bisa berujung pada sanksi.
Dengan segala dinamika ini, Pilkada Minahasa Selatan 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling menarik untuk diikuti.
"Ini akan menjadi ajang yang sangat menarik," tutup Affandi.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>