Sedangkan harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) ditutup stagnan, meski sempat mengalami lonjakan. Sementara PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masih tertekan, turun tiga hari beruntun di pekan ini.
Heru memandang tren naik harga emas umumnya akan membawa dampak positif bagi prospek kinerja keuangan emiten emas. Dalam situasi ini, penjualan emiten berpotensi tumbuh dan bisa memicu kenaikan dari sisi perolehan laba.
"Harga saham emiten emas juga berpotensi terapresiasi baik secara jangka pendek hingga menengah, paling tidak sampai akhir tahun 2024," imbuh Heru.
Rafly sepakat, pergerakan harga emas cukup sensitif terhadap kinerja keuangan maupun harga saham emiten emas. Sentimen ini bisa jadi akan berlangsung dalam jangka yang cukup lama, mengingat prospek penurunan suku bunga juga akan dilakukan secara bertahap.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menambahkan, dalam jangka pendek lonjakan harga komoditas emas lebih berdampak pada kenaikan demand harga saham emiten emas. Sedangkan dalam jangka yang lebih panjang, momentum kenaikan harga emas dunia bisa mendorong emiten untuk mengerek tingkat produksi emas.
"Kenaikan harga saham yang didorong oleh optimisme kenaikan komoditas emas global, bisa membawa trading opportunity yang cukup menarik dalam jangka pendek," ungkap Miftahul.
Miftahul pun merekomendasikan saham ANTM dengan strategi buy on breakout untuk target harga Rp 1.455. Kemudian, trading buy saham MDKA untuk target harga Rp 2.500 dan hold saham BRMS dengan target harga di Rp 170.
Menimbang momentum dan posisi harga saat ini, Rafly menjagokan saham ANTM untuk investasi jangka panjang. Saham ANTM juga menjadi pilihan Heru dengan strategi trading buy untuk target harga Rp 1.525 - Rp 1.600.
Selain itu, Heru menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham MDKA, PSAB dan UNTR. Target harga masing-masing saham berada di level Rp 2.650 - Rp 2.740, Rp 210 - Rp 214, dan Rp 24.850 - Rp 25.250.
Sedangkan Herditya merekomendasikan buy on weakness saham ANTM dengan support Rp 1.335, resistance Rp 1.395 dan target harga di Rp 1.445 - Rp 1.500. Rekomendasi lainnya, trading buy saham MDKA dan HRTA dengan target harga masing-masing di area Rp 2.520 - Rp 2.570 dan Rp 420 - Rp 450 per saham.
(Sumber Kontan)