TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Puluhan warga Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang diduga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil dipulangkan, Minggu (7/7/2024).

Di antara mereka, ada 23 orang laki-laki berasal dari sejumlah Kelurahan di delapan Kecamatan se Kota Bitung Sulut.

Mereka tiba di Pelabuhan Samudera Bitung Sulut, menumpang KM Dorolonda Minggu malam.

Baca juga: Cegah TPPO dan TPPM, Rudenim Manado Ingatkan Para Pekerja Migran Indonesia Waspada Penipuan

Dijemput oleh Pemerintah Provinsi Sulut Disnakertrans, Disnaker Kota Bitung, Disnaker Kota Manado, Disnaker Minsel dan BP2MI.

Terkait dengan pemulangan puluhan CPMI yang diduga TPPO, tidak ditampik Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bitung H Rahmat Dunggio.

"Di tangani Polda Jateng setelah terjaring operasi, karena dokumen kerja mereka tidak beres sehingga di pulang ke daerah masing-masing," kata Kadisnaker Bitung Rahmat Dunggio, Senin (8/7/2024).

Diantara mereka paling banyak berasal dari Kecamatan Lembeh Utara, ada lima orang dari empat Kelurahan (lihat grafis).

Sementara itu Camat Lembeh Selatan Nolfrits Menalang, mengimbau kepada warganya untuk teliti dulu ketika menerima informasi pekerjaan di luar daerah.

Ini perlu dilakukan, berkaca dari kejadian ada puluhan warga Bitung Sulut CPMI yang diduga TPPO, harus di pulangkan karena ketidak jelasan.

"Kami siap memfasilitasi kalau ada yang ingin mencari pekerjaan yang jelas dan benar keberadaannya," kata Nolfrits.

Terpisah Camat Ranowulu Rommy Kaloh menambahkan, di wilayah ya ada 1 satu orang Kelurahan Batuputih Atas.

Mereka yang di pulangkan semuanya laki-laki.

"Jadi korban TPPO karena tempat pekerjaan tidak jelas, ada yang di rekrut di Bitung. Ketika sampai di lokasi yang janjikan untuk bekerja di Jawa, dengan pekerjaan perikanan ternyata tidak jelas sehingga di pulangkan," tambah Rommy Kaloh.

Tiba di Pelabuhan Samudera Bitung Sulut, Minggu (7/7/2024) malam menggunakan KM Dorolonda, dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Berikut rincinya