Tak hanya itu, ternyata Sarti hanya diam karena ia tak bisa mendengar.
Mbah Sarti hanya bisa mengarahkan pengujung WC umum tersebut agar langsung membayar dengan tarif yang tertera yang tertulis di karton merah jambu.
“Mohon uangnya langsung diletakkan di kardus karena saya tidak bisa mendengar,” tulisannya.
Selain tu juga tulisan di karton merah muda tersebut tarif WC umum tersebut, untuk kencing membayar Rp 2000 dan buang air besar Rp 4000.
Dalam video tersebut, Mbah Sarti menceritakan kehidupanya sehari-hari tersebut.
Nenek berusia 74 tahun itu mengaku bekerja menjadi penjaga WC umum.
Dari pekerjaannya itu Mbah Sarti mengaku hanya diupah Rp 10 ribu per hari.
Ia menceritakan dirinya terpaksa bekerja mencari nafkah karena suami jatuh sakit.
Dalam video tersebut, Mbah Sarti berbicara di samping suaminya yang terbaring sakit di kasur.
Terlihat Mbah Sarti merawat dan menyuapi suaminya itu dengan makanan seadanya.
Diketahui suami Mbah Sarti itu kakek Asmono (75) tahun.
Suaminya itu jatuh sakit setelah jatuh dari sepeda.
Kini, Mbah Sarti yang mencari nafkah dan menjadi tumpuan hidup mereka dengan upah Rp 10 ribu per hari.
Dari kisah pilu Mbah Sarti tersebut membuat warganet merasa iba dan simpati kepadanya.
Pengunggah akun @sayaphati membuka donasi untuk membantu perekonomian Mbah Sarti dan suaminya kakek Asmono.