Sulawesi Utara

3 Lokasi Objek Wisata Buddhisme di Sulawesi Utara

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 Lokasi Objek Wisata Buddhisme di Sulawesi Utara

Setelah itu, kio/tandu dari klenteng digotong keliling kota. Ajaibnya wabah pun hilang.

Pada tahun 1819, saat bangunan klenteng masih semi permanen, pernah terjadi kebakaran besar di seputaran klenteng.

Kajaiban terjadi saat api mendekati Klenteng, api tiba-tiba tegak lurus lantas padam.

Saat perang permesta versus pemerintah pusat, salah satu meriam ditembakkan ke klenteng. Pelurunya nyasar di bawah altar Yang Suci Kong Tek Cun Ong. Peluru meriam itu tidak meledak.

Pada masa perang dunia 2, Manado luluh lantak dihantam bom sekutu. Salah satu yang utuh adalah klenteng ban hing kiong.

Pada peristiwa 14 maret 1970, Klenteng habis terbakar, kecuali satu arca yang terbuat dari kayu, arca tersebut adalah salah satu arca dari Hok Lok Siu (Dewa Panjang Umur).

Klenteng tersebut juga menjadi saksi dari kerukunan antar umat beragama di Manado.

Berada di kampung cina yang diapit kampung arab serta pemukiman suku Gorontalo dan Minahasa, klenteng itu juga berada tak jauh dari gereja serta mesjid. 

Pimpinan Klenteng Jufri Sondakh mengatakan, klenteng tersebut, selain sebagai tempat ibadah penganut Tridharma, juga warisan budaya bagi Manado.

"Klenteng ini telah mewarnai sejarah kota ini," kata dia. 

Menurut cerita, Ferry membeber, Kelenteng tersebut didirikan seorang dari Tiongkok. 

Terombang ambing di laut, dia berjanji bakal mendirikan sebuah kelenteng di tempatnya terdampar jika selamat. 

Dia pun selamat dan memenuhi janjinya.

Setibanya di daratan Manado, ia mendirikan Kelenteng Ban Hing Kiong yang artinya Istana Sejuta Berkah.

Kelenteng tersebut kala itu hanya berdindingkan Nibung dan beratapkan Rumbia.

Halaman
1234

Berita Terkini