TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan tak akan bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar Pranowo di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Ganjar mengatakan meskipun tak bergabung, dirinya akan mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan cara lain dan saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," kata Ganjar di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Wacana 40 Kursi Menteri Era Prabowo, Ganjar: Kalau Mau Akomodasi Pendukung Bukan di Situ Tempatnya
Selain itu, Ganjar menyampaikan akan menghormati pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya.
"Politiknya ada, cara berpolitik yang benar tidak musti dengan cara keras dan semua sama-sama terhormat tidak perlu saling mencibir," katanya, Senin.
Disebut Cerminan Sikap PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo yang tak mau bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hasto menilai, keputusan Ganjar tersebut mencerminkan sikap PDIP.
"Ya tentu saja (mencerminkan sikap partai), karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik," ungkapnya di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin.
Menurut Hasto, Pemilu tak pernah melunturkan sikap partai pengusung Ganjar-Mahfud untuk berdedikasi, mengabdi kepada bangsa dan negara.
Ia lantas menyebut, saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai persoalan seperti masalah pangan, investasi, global warming, dan geopolitik lainnya.
"Semua membutuhkan uluran gotong royong dari seluruh komponen bangsa. Itu lah energi yang akan diberikan," papar Hasto.
Arah Kebijakan PDIP Terlihat Condong ke Oposisi
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, melihat arah kebijakan politik PDIP adalah di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal ini terlihat setelah PDIP mendukung keputusan Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.