XL Axiata

XL Axiata Catat Pertumbuhan Laba 168 Persen di Kuartal I 2024

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BTS XL Axiata. XL Axiata mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 168 persen di kuartal I tahun 2024.

TRIBUNMANADO.CO.ID - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (perseroan) mengawali tahun 2024 dengan kinerja solid.

Pada kuartal pertama (Q1) 2024 perseroan meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun.

Angka ini meningkat 12 persen di banding periode yang sama setahun sebelumnya (YoY).

Kemudian, EBITDA Rp 4,45 triliun, meningkat 24 persen YoY dengan EBITDA margin meningkat 5 persen YoY menjadi 52,8 persen

Sedanhkan laba bersih setelah pajak (PAT) Rp 547 miliar, juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 168 persen YoY.

Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93 persen.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, periode kuartal pertama (Q1) 2024 tahun ini sangat spesial.

Pasalnya, XL berhasil meraih pendapatan data yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2023) setelah di beberapa tahun terakhir kuartal pertama biasanya datar saja.

Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan mempertahankan harga layanan di tengah semaraknya momentum Pemilihan Umum serta Ramadan.

"Sehingga bisa meningkatkan trafik data," ujar Dian dalam keterangan ke Tribun Manado, Jumat (3/5/2024).

Selain itu, dengan total jumlah pelanggan berkualitas yang meningkat dari Q4 2023, yaitu 57,6 juta, XL berhasil mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2 persen dibandingkan Q4 2023 serta 18 persen dibandingkan Q1 2023.

Dengan begitu, akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp 44 ribu.

"Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat ini," ujar Dian.

Dian menambahkan, pencapaian kinerja Q1 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (OPEX) termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.

Total biaya operasional berkurang hingga 8 persen dibandingkan Q4 2023.

Halaman
12

Berita Terkini