Pelantikan Heru Budi digelar di kantor Kemendagri, oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Heru Budi memang diketahui sebagai salah satu tangan kanan Presiden Jokowi.
Sebelum menjadi Kepala Staff Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono sudah menjadi orang kepercayaan Jokowi sejak Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2014 lalu, Heru pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Selang setahun kemudian, Heru menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.
Yang paling mencuri perhatian yakni ketika Heru Budi Hartono hampir dipilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
Kala itu dia nyaris dipinang Ahok yang sempat ingin maju di Pilkada Jakarta melalui jalur independen.
Namun, usai Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik, Heru batal mendampingi sebagai cawagub DKI.
Akhirnya Ahok memilih berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Heru dinilai dekat dengan Basuki maupun dengan Joko Widodo saat Presiden masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Usai tak dipilih Ahok sebagai cawagub pendampingnya, Heru Budi Hartono yang menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta kemudian mendaftar sebagai Kasetpres di tahun 2017 dan mengemban jabatan itu sampai saat ini.
Selain soal profil dan latar belakang karirnya, yang menarik disimak dari para calon yang diprediksi bakal menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies ialah mengenai total kekayaannya.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan terakhir pada7 Maret 2023/Periodik-2022, tercatat total kekayaan Heru mencapai Rp 31.987.685.032 atau Rp31,9 miliar.
Sebagain besar harta Heru Budi berupa bidang tanah sebesar 22.270.346.868. Sedangkan kendaraannya berupa motor gede dan beberapa mobil nilainya Rp 1.303.336.200.
Selebihnya harta Heru Budi berupa harta bergerak, kas dan setara kas serta surat berharga.