TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Jajak pendapat terbaru menemukkan 74,8 persen publik yang diwakili responden tidak setuju dan kurang setuju pemungutan suara ulang Pemilu 2024 tanpa Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Hanya 2,4 persen responden yang sangat setuju dan 18,6 persen setuju pemilu ulang tanpa paslon pemenang versi Komisi Pemilihan Umum.
Demikian temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melakukan riset nasional pada 7 - 9 April 2024 yang baru saja dirilis ke publik.
Pada saat survei peneliti memberikan pertanyaan "Salah satu tuntutan lainnya yaitu dilakukan pemungutan suara ulang tanpa pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming
Raka. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan tuntutan tersebut?"
Bila di-breakdown, mayoritas pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Gibran dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak setuju.
Ada 53 persen pendukung Anies-Muhaimin tidak setuju, 83 persen pendukung Prabowo-Gibran dan 58 persen pendukung Ganjar-Mahfud.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan tertulis menjelaskan, menurut basis pemilih capres-cawapres, basis Anies-Muhaimin paling banyak setuju dengan tuntutan tersebut, sementara dari basis Partai, basis PKS yang paling banyak setuju.
Survei LSI melibatkan 1.213 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor
telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
Tuntut MK Adil
Massa menggelar aksi unjuk rasa di sekitar patung kuda, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024) siang.
Pengamatan Kompas.com, massa aksi mulai berorasi sekitar pukul 13.15 WIB. Mereka menyampaikan orasi tepat di depan Gedung Indosat.
Peserta aksi menghadap panggung yang didirikan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Di belakang panggung aksi, ada spanduk putih yang berukuran cukup besar. Kalimat yang tertulis dalam spanduk tersebut menuntut MK bersikap adil dan benar terkait Pemilu 2024.
"Aksi bersama menuntut MK adil dan benar," bunyi kalimat yang tertulis di spanduk tersebut. Hingga kini, massa aksi masih menyampaikan pendapat.
Mereka orasi di atas panggung secara bergantian. Diberitakan sebelumnya, sejumlah aparat gabungan baik Polri, TNI, Dishub dan Satpol PP DKI dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ada 2.713 personel gabungan yang dikerahkan ke sekitar lokasi demo.
"Kami menerjunkan 2.713 personel gabungan TNI, Polri dibantu Pol PP serta Dishub yang nanti akan dibagi beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas," ujar Susatyo.
(Tribun)